Kasus Bercanda Bom di Lion Air, Dosen Frantinus Nirigi Buka Suara

Selasa, 29 Mei 2018 15:50 WIB

Penumpang pesawat Lion Air berhamburan keluar pesawat akibat teriakan penumpang Lion Air yang mengaku membawa bom. Facebook.com

TEMPO.CO, Pontianak – Frantinus Nirigi, warga Papua yang terjerat kasus informasi bom di pesawat Lion Air JT 687, Senin malam kemarin, menjadi sorotan banyak pihak. Terutama di almamaternya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tanjungpura.

Tak penah pulang kampung selama berkuliah di Kalimantan, sekalinya akan pulang malah terkena kasus informasi bom palsu. “Memang bicaranya cepat. Saya saja selalu minta dia mengulang kalimat jika ada yang tidak jelas. Jadi mungkin saja salah dengar,” ujar Pardi, seorang doktor di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Untan, yang juga dosen pembimbing Nigiri, 29 Mei 2018.

Baca juga: Hukuman Bercanda Bawa Bom dan Pembuka Paksa Jendela Lion Air

Nirigi adalah mahasiswa penerima beasiswa dari Pemerintah Provinsi Papua. Dia asal Wamena, dan selama menempuh kuliah tahun 2010 di Kalimantan Barat, belum pernah pulang ke kampungnya.

“Biayanya mahal. Dia cerita bisa sampai Rp 10 juta kalau mau pulang. Makanya dia bertahan. Dari Jayapura ke tempat asalnya harus menempuh waktu empat jam perjalanan lagi,” ungkap Pardi.

Nirigi ternyata sudah lulus tahun lalu. Namun baru bisa pulang tahun ini. Diduga Nirigi mengumpulkan uang terlebih dahulu. Pardi tidak menampik kemungkinan ada stigma dalam melihat penampilan Nirigi sebagai orang Timur Indonesia. “Kesannya keras. Padahal tidak kok. Semoga apa yang dituduhkan tidak benar,” tambahnya.

Kepala Kepolisian Resor Kota Pontianak, Ajun Komisaris Besar Polisi Wawan Kristyanto, mengatakan belum menetapkan status tersangka pada Nirigi. “Masih diperiksa, dan didalami,” katanya. Nirigi saat ini masih berada dalam pemeriksaan di Polresta Pontianak.

Agar tidak simpang siur, Polresta Pontianak akan merilis hasil pemeriksaan Nirigi. Termasuk kebenaran dari informasi awal bahwa Nirigi berteriak membawa bom di dalam tas bawaannya, seperti yang telah diberitakan banyak media online.

Informasi lainnya, menyebutkan bahwa dialek Nirigi yang cepat menyebabkan beberapa orang salah dengar. Nirigi menyebutkan, “hati-hati ada laptop, Bu,” namun pihak lain mendengarnya ‘bom’. Nirigi pun dibawa ke ruangan terpisah untuk menjelaskan perkataannya. Tetapi mendadak semua penumpang panik. Salah seorang penumpang membuka pintu darurat, padahal awak kabin Lion tidak memberikan instruksi.

Seorang penumpang lalu membuka paksa pintu darurat, sehingga penumpang keluar dari atas sayap pesawat dan terjun turun. Akibatnya ada yang mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit. Polisi menyatakan belum menyidik terkait hal ini. “Tidak ada laporan dari pihak Lion Air. Nanti tunggu selesai penyidikan,” katanya. (*)

Lihat juga video: Strategi Pendiri Bukalapak Bisa Merayu 3 jutaan Pelapak


Berita terkait

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

14 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

14 hari lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

14 hari lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

14 hari lalu

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

Jika Anda mengalami keterlambatan atau delay seperti penumpang Lion Surabaya-Banjarmasin, ini hak penumpang sesuai Peraturan Menhub

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

15 hari lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

17 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

28 hari lalu

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

29 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

29 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

Grup Lion Air batalkan 27 penerbangan dari dan ke Manado imbas Bandara Sam Ratulangi masih ditutup karena erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

30 hari lalu

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

Saat ini wilayah penerbangan di Bandara Sultan Babullah Ternate dalam kondisi aman dan terbebas dari pengaruh abu vulkanik bekas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya