Video Viral Penumpang Mengaku Teman Teroris, Ini Langkah KAI

Senin, 28 Mei 2018 14:48 WIB

Petugas menggunakan anjing pelacak berjaga di stasiun Gubeng Surabaya, Jawa Timur, 23 Desember 2016. Penyisiran serta pengamanan tersebut untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada penumpang kereta api yang akan berlibur Natal dan Tahun Baru. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah video yang berisi adu argumen di dalam kereta mendadak viral sejak akhir pekan lalu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengambil langkah pengamanan sebagai antisipasi. "Kalau pengamanan pasti kita prioritaskan," ujar Kepala Humas PT KAI, Agus Komarudin, ketika dihubungi Tempo, Senin, 28 Mei 2018.

Salah satu antisipasi pengamanan yang dilakukan KAI, kata Agus, adalah dengan memasang metal detector untuk dilalui para penumpang sebelum masuk stasiun kereta. Alat ini sebelumnya juga sudah diminta diadakan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi setelah rentetan teror bom beberapa waktu lalu.

Baca: Viral, Video KAI Turunkan Penumpang Kereta Mengaku Teman Teroris

Tak hanya, metal detector tapi juga mesin X-Ray di stasiun besar kereta api yang melayani perjalanan kereta jarak jauh diminta dipasang untuk meningkatkan pengamanan di masa mudik Lebaran 2018. "Saya tidak hanya berpikir X-Ray, tetapi juga pakai metal detector. Jadi bukan hanya X-Ray," ungkap Budi Karya, Jumat, 18 Mei 2018 lalu.

Seperti diketahui, sebuah video yang berisi adu argumen di dalam kereta mendadak menjadi viral sejak akhir pekan lalu. Pasalnya, dalam video berdurasi 32 detik itu, terdapat seorang perempuan yang berseteru dengan petugas keamanan PT Kereta Api Indonesia (KAI) sampai akhirnya mengaku sebagai teman teroris.

Advertising
Advertising

"Saya yang nantang, Pak. Bapak diam. Saya yang nantang sekarang," ucap perempuan berjilbab hitam dengan warna baju senada itu, Sabtu, 26 Mei 2018. Tak berhenti di situ, dia pun mengatakan, "Bapak tahu? Teman saya, yang kalian tangkap, teroris. Itu teman-teman saya. Saya yang nantang."

Perempuan itu duduk di bangku penumpang dekat jendela. Dengan suara tinggi, ia berbicara dengan petugas keamanan berseragam warna biru gelap yang tengah berdiri. Tangan kiri perempuan itu memegang ponsel putih dan tangan kanannya menunjuk-nunjuk petugas keamanan sembari berbicara.

Manajer Bagian Hubungan Masyarakat PT KAI Daop 3 Cirebon Krisbiyantoro membenarkan hal tersebut. Ia menyebutkan pihaknya terpaksa menurunkan seorang penumpang yang dianggap mengganggu perjalanan kereta karena mengaku sebagai teman teroris. Sebelumnya penumpang itu menaiki kereta Jayakarta Premium tujuan Jakarta dari Stasiun Solo dan kemdian diturunkan secara paksa di Stasiun Cirebon.

"Kapasitas kami hanya bisa menurunkan penumpang akibat penumpang tersebut sudah dianggap mengganggu kenyamanan pengguna jasa kereta api lain," tutur Krisbiyantoro, Ahad, 27 Mei 2018.

Lebih jauh Krisbiyantoro menjelaskan pihaknya akhirnya memperbolehkan penumpang yang bernama Dewi Mustika Rini itu kembali naik kereta keesokan harinya. Pasalnya, orang tersebut dinilai sudah memenuhi syarat untuk membeli tiket.

Setelah video viral itu tersebar, KAI tetap memantau gerak-gerik penumpang tersebut setelah diturunkan di Stasiun Cirebon. Dari pantauannya pada keesokan harinya, Dewi kembali menaiki kereta. "Sekitar pukul 10.00 WIB, penumpang tersebut muncul lagi di stasiun untuk jajan dan membeli tiket kereta di loket go show," kata Krisbiyantoro.

Berita terkait

Badan PBB Sahkan Resolusi Penanganan Anak Tergabung Kelompok Teroris Usulan Indonesia

2 jam lalu

Badan PBB Sahkan Resolusi Penanganan Anak Tergabung Kelompok Teroris Usulan Indonesia

Indonesia mengusulkan resolusi penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris dalam forum CCPJ

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Daftar Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia dan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera

2 hari lalu

Top 3 Dunia; Daftar Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia dan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera

Top 3 Dunia, pada 18 Mei 2024, diurutan pertama berita tentang daftar orang tercerdas di dunia.

Baca Selengkapnya

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

2 hari lalu

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

PT Inka tahun ini memasuki usia ke-43. Perusahaan persero ini memproduksi manufaktur untuk perkeretaapian, produknya telah menyebar ke mancanegara.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

3 hari lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

Daftar Kasus Viral yang Menyeret Bea Cukai, Terbaru: Alat Paralayang Milik Atlet Ditahan

3 hari lalu

Daftar Kasus Viral yang Menyeret Bea Cukai, Terbaru: Alat Paralayang Milik Atlet Ditahan

Direktorat Jenderal Bea Cukai Kemenkeu kembali terseret kasus saat menangani barang impor masyarakat. Berikut beberapa kasus viral tersebut.

Baca Selengkapnya

Viral Calon Pekerja Dites Tinggi Badan, Netizen: Di Dunia Kerja yang Dibutuhkan Skill

3 hari lalu

Viral Calon Pekerja Dites Tinggi Badan, Netizen: Di Dunia Kerja yang Dibutuhkan Skill

Viral video memperlihatkan ratusan calon pekerja diukur dan di tes tinggi badan secara langsung.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

3 hari lalu

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

Lebih dari 20 orang yang diyakini anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) telah ditangkap polisi Malaysia.

Baca Selengkapnya

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

5 hari lalu

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas mendorong PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memaksimalkan pemanfaatan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

6 hari lalu

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

Selain teknologi drone, mahasiswa STIK Polri juga mempelajari forensik untuk mencari barang bukti penyebab terjadinya pembunuhan.

Baca Selengkapnya

BNPT Ajukan 3 Upaya Penanganan Anak Korban Tindak Pidana Terorisme di CCPCJ

6 hari lalu

BNPT Ajukan 3 Upaya Penanganan Anak Korban Tindak Pidana Terorisme di CCPCJ

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), mewakili Indonesia dalam Sidang ke-33 Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana (the Commission on Crime Prevention and Criminal Justice ( CCPCJ ).

Baca Selengkapnya