Gubernur BI Sebut Lonjakan Impor Hambat Pertumbuhan Ekonomi

Jumat, 25 Mei 2018 18:45 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mendapat ucapan selamat dari mantan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo usai pelantikannya di Mahkamah Agung, Jakarta, 24 Mei 2018. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia menyebut kenaikan impor yang tinggi menjadi salah satu penyebab ia pesimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2018 akan menyentuh 5,3 persen. Terlebih kenaikan impor itu melampaui kinerja ekspor.

"Pertumbuhan ekspor memang cukup bagus. Tapi kenaikan impor yang memang lebih tinggi sehingga net external demand menjadi rendah," tutur Perry dalam konferensi pers di Gedung Thamrin, Kompleks Bank Indonesia, Jakarta, 25 Mei 2018.

Baca: Indef: Target Pertumbuhan Ekonomi Rentan Meleset karena Pilpres

Selain itu, Perry juga menyebut pertumbuhan impor yang lebih tinggi dari ekspor berpengaruh pada prediksi defisit transaksi berjalan atau current account defisit (CAD). Jika sebelumnya BI memprediksi CAD pada akhir tahun hanya 2,1 persen, kata Perry, saat ini berubah menjadi 2,3 persen.

Seperti diketahui sebelumnya, usai mengambil sumpah jabatan di Mahkamah Agung kemarin, Kamis, 14 Mei 2018, Perry mengatakan target pertumbuhan Indonesia tahun ini belum bisa menyentuh 2,3 persen. Ia pun menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,2 persen.

Advertising
Advertising

Selain itu, Perry mengatakan faktor lainnya adalah kondisi pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal pertama 2018 yang hanya sekitar 4,95 persen. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan itu nyaris stagnan lantaran hanya tumbuh 0,1 persen dibanding tahun lalu sebesar 4,94 persen. Angka tersebut justru menurun dibandingkan dengan kuartal keempat 2017 sebesar 4,97 persen.

Menurut data yang dirilis BPS, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal pertama atau Q1 2018 nyaris stagnan di level 4,95 persen. Pertumbuhan hanya terjadi sebesar 0,1 persen dari tahun lalu sebesar 4,94 persen.

Namun, angka tersebut justru menurun dibandingkan dengan kuartal keempat 2017 sebesar 4,97 persen. "Namun konsumsi pemerintah cukup bagus. Investasi baik privat maupun nonprivat juga cukup bagus," ujar Perry.

Meski begitu Perry menyebut ada faktor-faktor yang mendorong perkembangan positif dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia. Salah satunya adalah faktor harga komoditas luar negeri yang cukup baik. Hal itu dapat mendorong pertumbuhan di daerah luar Pulau Jawa seperti Sumatera dan Kalimantan.

Selain itu, faktor yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi selanjutnya adalah stimulus fiskal yang cukup baik. Menurut dia, pemberian gaji ke-13 dan tunjangan hari raya (THR) dapat mendorong stimulus fiskal ke arah yang positif.

Berita terkait

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

6 jam lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

16 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

21 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

5 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

9 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

9 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

10 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya