5 Tugas Gubernur BI Perry Warjiyo Versi Indef

Kamis, 24 Mei 2018 11:34 WIB

Calon Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan dengan sejumlah anggota Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 28 Maret 2018. Perry ditunjuk sebagai calon tunggal Gubernur Bank Indonesia oleh Presiden Joko Widodo menggantikan Agus DW Martowardojo yang berakhir masa jabatannya pada Mei 2018. TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara, mengatakan ada lima tugas Perry Warjiyo sebagai Gubernur BI yang baru. Tugas pertama adalah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

"Respons BI sebelumnya yang terlambat menyesuaikan bunga acuan harus disikapi oleh Gubernur BI yang baru," ucap Bhima saat dihubungi Tempo, Kamis, 24 Mei 2018.

Baca juga: Dolar Nyaris 14.200, DPR Peringatkan Perry Warjiyo

Hari ini, Mahkamah Agung melantik Perry sebagai Gubernur BI 2018-2023. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi memilih Perry sebagai calon tunggal Gubernur BI untuk menggantikan Agus Martowardojo. Dia lolos uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang digelar Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat.

Menurut Bhima, Perry dapat menaikkan suku bunga acuan kembali sebesar 25 bps bila rupiah masih tertekan hingga Juni 2018 atau Perry harus konsisten mengintervensi cadangan devisa.

Kedua, menjaga inflasi tetap rendah dengan pelbagai bauran kebijakan dan koordinasi lintas stakeholder. Salah satu caranya, memperkuat koordinasi tim pengendali inflasi daerah (TPID). Bhima menjelaskan, pemerintah perlu aktif menjaga pasokan dan harga pangan.

"Sebab, volatile food (inflasi komponen bergejolak) merupakan komponen paling besar inflasi, terutama saat Ramadan dan Lebaran," ujar Bhima.

Ketiga, mendorong pertumbuhan ekonomi, tak hanya dengan mengutak-atik instrumen, tapi juga pro-growth policy. Misalnya merelaksasi loan to value. Harapannya, masyarakat membayar murah uang muka kredit rumah dan kendaraan bermotor. Hal itu berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan di atas 5,1 persen.

Keempat, mempermudah izin pembayaran online financial technology (fintech e-payment). Menurut Bhima, pengusaha fintech harus melewati sebelas kementerian atau lembaga untuk mengurus izin pembukaan usaha e-payment. Bhima menilai Perry harus menyederhanakan prosedur (single window policy) untuk mendorong pertumbuhan fintech.

Kelima, membangun sistem pembayaran yang aman dan efisien. Bhima mengingatkan Perry Warjiyo untuk berhati-hati mengimplementasikan kartu Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). BI telah meluncurkan kartu berlogo GPN pada Kamis, 3 Mei 2018. Perry perlu mengukur kemampuan perusahaan switching guna melindungi data dan keamanan transaksi nasabah bank. "Jangan sampai masyarakat dan bank dipersulit dalam penukaran kartu debit atau kredit lama dengan kartu berlogo GPN," kata Bhima.

Berita terkait

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

9 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

12 hari lalu

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengatakan dalam Rapat Dewan Gubernur Bulanan di antaranya akan membahas perkembangan ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Pastikan Stabilitas Rupiah Terjaga

14 hari lalu

Gubernur BI Pastikan Stabilitas Rupiah Terjaga

Per hari ini di Google Finance, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pukul 09.27 WIB berada pada level Rp 16.282.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia akan Berkantor di IKN 17 Agustus 2024

43 hari lalu

Bank Indonesia akan Berkantor di IKN 17 Agustus 2024

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo mengatakan, BI akan berkantor di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mulai 17 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI: Investasi Membaik, Perusahaan Tidak Wait and See

43 hari lalu

Gubernur BI: Investasi Membaik, Perusahaan Tidak Wait and See

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, pola wait and see dari perusahaan untuk berinvestasi telah berubah. Dalam hal ini, geliat investasi sudah mulai tampak meningkat.

Baca Selengkapnya

Pemilu Berpotensi Satu Putaran, BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Lampaui 5,1 Persen

59 hari lalu

Pemilu Berpotensi Satu Putaran, BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Lampaui 5,1 Persen

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis pertumbuhan ekonomi akan melampaui 5,1 persen dipicu Pemilu yang diprediksi satu putaran.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Memiliki Sisa Insentif Likuiditas Rp 122 Triliun

22 Februari 2024

Bank Indonesia Memiliki Sisa Insentif Likuiditas Rp 122 Triliun

Bank Indonesia masih memiliki sisa insentif likuiditas Rp 122 triliun.

Baca Selengkapnya

Bos BI Perkirakan Suku Bunga AS Turun hingga 75 Basis Poin pada 2024

1 Februari 2024

Bos BI Perkirakan Suku Bunga AS Turun hingga 75 Basis Poin pada 2024

Bank Indonesia memperkirakan suku bunga kebijakan Amerika Serikat atau Fed Funds Rate (FFR) akan turun sebanyak tiga kali hingga mencapai 75 basis poin pada 2024.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI: Performa Ekonomi Indonesia Salah Satu Terbaik di Dunia

31 Januari 2024

Gubernur BI: Performa Ekonomi Indonesia Salah Satu Terbaik di Dunia

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan ndonesia memiliki performa ekonomi terbaik di dunia yang ditunjukkan capaian Indonesia pada 2023 lalu.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Optimistis Rupiah Bisa Menguat di Semester II Tahun Ini

30 Januari 2024

Gubernur BI Optimistis Rupiah Bisa Menguat di Semester II Tahun Ini

Gubernur Bank Indonesia (Gubernur BI) Perry Warjiyo mengungkapkan nilai tukar rupiah akan tetap stabil ke depan, bahkan cenderung menguat.

Baca Selengkapnya