Bank Penerbit E-Money Diminta Antisipasi Lonjakan Transaksi

Senin, 21 Mei 2018 18:50 WIB

Petugas menawarkan e-money di gerbang pintu tol Jagorawi Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 16 Oktober 2017. Sebanyak 1,5 juta uang elektronik (e-money) akan dijual dengan diskon Rp 20 ribu mulai 16 Oktober hingga 31 Oktober 2017. Masyarakat cukup membayar saldonya saja. Pembebasan biaya kartu ini bertujuan untuk meningkatkan penetrasi pembayaran non-tunai di gerbang tol sampai 100 persen. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Bandung - Bank Indonesia (BI) perwakilan Jawa Barat meminta bank penerbit uang elektronik atau e-money mengantisipasi meningkatnya transaksi nontunai pengguna jalan tol saat mudik Lebaran 2018.

“Kami sudah punya kesepakatan dengan BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol) dan BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) untuk memperhitungkan lalu lintas. Kami mencoba memproyeksikan kebutuhan-kebutuhan itu bisa dipenuhi bank penerbit,” kata Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Ismet Inono, selepas membuka mobil layanan penukaran uang terpadu di Monumen Perjuangan Jawa Barat di Bandung, Senin, 21 Mei 2018.

Baca: Pemilik E-Money Terdebet 2 Kali di Tol Tolak Refund, Ini Sebabnya

Dia mencontohkan, bank penerbit diminta memastikan ketersediaan uang elektronik sesuai dengan kebutuhan, menyiapkan layanan top-up tunai dan nontunai di pintu masuk jalan tol, serta rest area. “Kami juga menyampaikan surat pada merchant, seperti di SPBU (stasiun pengisian bahan bakar), rest area, dan lain-lain, untuk dapat meningkatkan limit aksesnya mengantisipasi peningkatan masyarakat pengguna jalan tol terhadap layanan top-up. Pada perbankan juga diminta melakukan pengecekan limit kasnya,” ujarnya.

Ismet mengatakan, untuk di Jawa Barat, penambahan jumlah uang elektronik diperkirakan tidak besar. “Sementara ini sudah kami hitung, tambahannya sekitar 5.000 kartu, tapi tidak menutup kemungkinan jumlah ini bisa berkembang pada waktunya nanti. Kami akan lihat, kalau memang dibutuhkan, bank penerbit uang elektronik yang kerja sama dengan kami siap, mereka sudah menyiapkan,” ucapnya.

Advertising
Advertising

Bank Indonesia bersama 12 bank di Jawa Barat yang memiliki mobil layanan kas keliling menggelar layanan penukaran uang terpadu, layanan penukaran uang baru bagi masyarakat yang membutuhkan. Ismet meresmikan pengoperasian mobil layanan penukaran uang terpadu yang akan bergilir membuka layanan di pusat keramaian di seputar Bandung tersebut. Hari ini, Senin, 21 Juni 2018, dimulai di Monumen Perjuangan, selanjutnya berpindah ke Alun-alun Bandung, Alun-alun Cimahi, Balai Kota Bandung, Alun-alun Ujungberung, serta Lapangan Tegalega.

“Layanan penukaran uang tidak hanya di sini, tapi juga di kantor masing-masing. Kita bekerja sama dengan lebih dari 1.200, mulai dari kantor cabang sampai kantor cabang pembantu bank nasional dan seluruh BPR di Jawa Barat ini untuk melakukan layanan penukaran uang di kantor mereka masing-masing,” tutur Ismet.

Baca berita lain tentang e-money di Tempo.co.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

9 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

9 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

10 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

10 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

10 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya