Polemik Impor Beras, Bambang Soesatyo Ingin Ada Data Acuan

Senin, 21 Mei 2018 15:16 WIB

Siak Sri Indrapura tengah memasuki masa panen raya di lima kecamatan sebagai sentral padi di daerah itu. Jumlah produksi padi saat ini mencapai 35.504 Ton pertahun. Pemerintah Siak mengklaim tidak terpengaruh adanya upaya impor beras yang dicanangkan pemerintah pusat meski memasuki masa panen raya.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo mengatakan perlu data pangan yang valid untuk dijadikan acuan demi mengakhiri polemik impor, termasuk rencana impor beras 500 ribu ton yang hangat baru-baru ini. "Data yang menjadi dasar pengambilan keputusan," katanya di kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta Selatan, Senin, 21 Mei 2018.

Menurut Bamsoet, panggilan Bambang Soesatyo, tidak adanya data rujukan menjadi penyebab munculnya perbedaan pendapat antara Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Badan Urusan Logistik atau Bulog. "Satu sama lain saling merasa inilah data yang benar," ujarnya.

Simak: Kemendag Akui Akan Impor Beras Lagi 500 Ribu Ton

Bamsoet menyarankan pihak-pihak yang berurusan dengan impor beras bertemu mencari solusi. Dia juga berharap Presiden Joko Widodo memanggil Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Bulog.

Rencana impor beras kedua yang disampaikan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwa, beberapa hari lalu, memang mendapat banyak pertanyaan. Impor beras pertama pada 2018 sebanyak 500 ribu ton dilakukan pada Januari lalu.

Advertising
Advertising

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Gatot Irianto menilai tambahan impor beras tidak diperlukan lantaran stok beras di gudang Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) hingga Jumat lalu sebanyak 1,295 juta ton. "Angka tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan beras beberapa bulan ke depan," kata Gatot.

Wakil Ketua Komisi IV DPR Viva Yoga Mauladi juga mempertanyakan alasan Kementerian Perdagangan. Menurut Viva, data dari Kementerian Pertanian menunjukkan stok beras surplus. Bahkan komoditas beras premium dan jagung diklaim telah diekspor. "Jika surplus beras, mengapa pemerintah impor dan impor beras 500 ribu ton lagi?" kata Viva, Kamis, 17 Mei 2018.

M YUSUF MANURUNG | ANDI IBNU | LANI DIANA

Berita terkait

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

17 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Impor 3 Juta Ton Beras untuk Antisipasi Pilpres Putaran Kedua

50 hari lalu

Faisal Basri Sebut Impor 3 Juta Ton Beras untuk Antisipasi Pilpres Putaran Kedua

Ekonom senior UI Faisal Basri menyoroti impor beras dan kaitannya dengan Pilpres dalam sidang di Mahkamah Konstitusi hari ini.

Baca Selengkapnya

Bulog Dinilai Gagal Serap Gabah Petani, CORE: Cadangan Beras Mayoritas dari Impor

21 Maret 2024

Bulog Dinilai Gagal Serap Gabah Petani, CORE: Cadangan Beras Mayoritas dari Impor

Pengamat pertanian dari CORE menilai Bulog seharusnya menyerap gabah petani saat panen raya untuk menjadi stok penyangga.

Baca Selengkapnya

Bos Bulog Blak-blakan soal Penyebab Stok Beras Turun jadi 1 Juta Ton

19 Maret 2024

Bos Bulog Blak-blakan soal Penyebab Stok Beras Turun jadi 1 Juta Ton

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, mengatakan, stok cadangan beras pemerintah saat ini sekitar 1 juta ton dengan kualitas premium.

Baca Selengkapnya

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

18 Maret 2024

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

Pemerintah mengimpor 22.500 ton beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H, selain mengandalkan produk nasional

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Kritisi Program Pembangunan Pangan Jokowi: Semua Program Itu Gagal, Ini Buktinya

17 Maret 2024

Guru Besar IPB Kritisi Program Pembangunan Pangan Jokowi: Semua Program Itu Gagal, Ini Buktinya

Target swasembada padi, jagung, kedelai melalui program UPSUS Pajale, swasembada gula, sebagai program pangan Jokowi. Guru besar IPB sebut gagal semua

Baca Selengkapnya

Impor Beras dari Kamboja Terhambat, Airlangga: Kendala di Pelabuhan

8 Maret 2024

Impor Beras dari Kamboja Terhambat, Airlangga: Kendala di Pelabuhan

Impor beras 250 ribu ton dari Kamboja baru masuk 15 ribu ton. Terhambat di pelabuhan.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Disorot Jokowi saat KTT ASEAN di Australia, Sebut Kampanye Hitam Berdalih Isu Lingkungan

8 Maret 2024

5 Hal yang Disorot Jokowi saat KTT ASEAN di Australia, Sebut Kampanye Hitam Berdalih Isu Lingkungan

Mulai kampanye hitam hingga Palestina, berbagai hal penting turut disorot Presiden Jokowi dalam KTT ASEAN Australia.

Baca Selengkapnya

Jokowi di KTT ASEAN - Australia, Lobi Impor Beras Kamboja hingga Komitmen Dukung Palestina

7 Maret 2024

Jokowi di KTT ASEAN - Australia, Lobi Impor Beras Kamboja hingga Komitmen Dukung Palestina

Selama rangkaian persamuhan KTT ASEAN - Australia, Jokowi membahas impor beras hingga Palestina.

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Indonesia Ekspor Beras Empat Tahun Lagi, Pengamat: Bombastis

6 Maret 2024

Prabowo Yakin Indonesia Ekspor Beras Empat Tahun Lagi, Pengamat: Bombastis

Menurut Pengamat Syaiful Bahari, akan sulit bagi pemerintah membuat Indonesia menjadi negara pengekspor beras dan mandiri pangan, apabila kebijakan di hulunya masih carut-marut.

Baca Selengkapnya