Pertamina Berpotensi Rugi Rp 23 T Akibat Salurkan Premium

Minggu, 20 Mei 2018 13:46 WIB

Petugas kepolisian mengecek mesin pompa bensin saat rilis penipuan mesin pompa BBM di SPBU 34-12305, Jalan Pahlawan Rempoa, Ciputat, 6 Juni 2016. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudistira Adhinegara, mengatakan keputusan pemerintah menyalurkan bahan bakar minyak atau BBM jenis Premium di Jawa, Madura, Bali akan menambah beban PT Pertamina (Persero). Bhima memprediksi potensi kerugian atau potential loss Pertamina bisa membesar sekitar Rp 20 triliun sampai Rp 23 triliun.

"Pasti akan menambah beban Pertamina dari sisi potential loss-nya membesar," kata Bhima saat dihubungi Tempo, Minggu, 20 Mei 2018.

Bhima memaparkan potential loss Pertamina mencapai Rp 18,9 triliun pada 2017, dengan realisasi harga minyak mentah Indonesian Crude Price (ICP) US$ 51,1 per barel. Bila ICP saat ini di kisaran US$ 66 per barel, potential loss Pertamina diprediksi mencapai Rp 20 triliun sampai Rp 23 triliun hingga akhir tahun ini.

Sebelumnya, pemerintah akan merevisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM. Revisi itu dilakukan untuk menangani kelangkaan bahan bakar Premium di beberapa wilayah di Indonesia.

Setelah Presiden Joko Widodo alias Jokowi meneken revisi, penyaluran Premium di Jawa, Madura, dan Bali akan masuk golongan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP). Artinya, Pertamina harus menyalurkan Premium ke Jawa, Madura, dan Bali. Saat ini, Premium di Jawa, Madura, dan Bali termasuk BBM umum. Alhasil, Premium tak lagi disalurkan ke tiga pulau itu.

Menurut Bhima, potential loss Pertamina bisa membesar. Angkanya terus meningkat lantaran Pertamina menanggung selisih harga minyak mentah acuan dan harga jual Premium. Pada Januari-Februari 2018 saja, Pertamina sudah mengumumkan potential loss sebesar Rp 3,9 triliun.

Kendati demikian, Bhima menilai, keputusan memasok kembali Premium di Jawa, Madura, dan Bali memang diperlukan. Namun pemerintah jangan hanya membebankan biaya besar ke Pertamina. Sebab, keuangan Pertamina berpotensi terganggu bila pemerintah tak kunjung memberikan insentif.

Advertising
Advertising

"Pemerintah perlu memberi insentif, misalnya dividen Pertamina tidak disetor ke pemerintah, kemudian ada penangguhan pajak, misalnya," ujar Bhima.

Sebelumnya, pelaksana tugas Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan beban Pertamina merupakan persoalan korporasi. Pertamina, ujar dia, fokus memikirkan memenuhi kebutuhan masyarakat. "Karena itu, ditugaskan 10 pengurus Pertamina dan seluruh jajaran Pertamina bagaimana supaya Pertamina dapat menjalankan tugasnya dengan baik," tuturnya.

Berita terkait

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

14 jam lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

3 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

5 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

5 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Harga Tiket MotoGP Mandalika Didiskon 50 Persen Selama 26 April hingga 5 Mei 2024

5 hari lalu

Harga Tiket MotoGP Mandalika Didiskon 50 Persen Selama 26 April hingga 5 Mei 2024

Harga tiket ajang MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, didiskon 50 persen selama periode early bird.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

7 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

8 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

9 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

9 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

9 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya