Ini Prediksi Pemerintah Terhadap Nilai Tukar Rupiah pada 2019

Reporter

Adam Prireza

Editor

Martha Warta

Jumat, 18 Mei 2018 16:25 WIB

Utang Luar Negeri dalam Valas perusahaan yang memiliki sumber pendapatan dalam Rupiah akan menghadapi risiko nilai tukar.

TEMPO.CO, Jakarta- Pemerintah memprediksi nilai tukar rupiah pada 2019 akan berada pada kisaran Rp 13.700-Rp 14.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kebijakan perekonomian pemerintah AS yang mempengaruhi pergerakan arus modal secara global menjadi pertimbangan dalam penetapan itu.

"Pemerintah menyadari kalau arah normalisasi kebijakan moneterdi AS mendorong kenaikan suku bunga oleh The Fed. Sehingga pada 2019 masih banyak faktor yang menjadi tantangan dalam menjaga stabilitas fluktusasi rupiah," tutur dia dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Jumat, 18 Mei 2018.

Baca: Dibuka Menguat, Rupiah Berbalik Melemah ke Level 14.100

Seperti diketahui, akhir-akhir ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus melemah. Bahkan, batas psikologis di Rp 14.000 per dolar AS pun telah ditembus. Hari ini saja, pada pukul 09.07 WIB, rupiah kembali bergerak melemah 55 poin atau 0,39 persen ke Rp 14.113 per dolar AS, dan bergerak di kisaran Rp 14.053-Rp 14.113 per dolar As.

Meski begitu, Sri masih menganggap pergerakan nilai tukar rupiah saat ini masih dalam rentang yang memadai. Menurut dia, pergerakan itu tidak sealu berdampak negatif terhadap perekonomian Indonesia. Malah, dalam sektor tertentu, pergerakan rupiah dapat membawa dampak positif.

Advertising
Advertising

"Depresiasi nilai tukar pada batas tertentu dapat berdampak positifbagi perbaikan daya saing produk ekspor," ujar Sri. "Pergerakan itu uga bisa mengendalikan impor yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional."

Selain itu, menurut Sri, hingga tahun 2019 situasi perekonomian Indonesia masih akan dipengaruhi oleh pergerakan kenaikan suku bunga Surat Perbendaharaan Negara atau SPN 3 bulan. Pemerintah pun memperkirakan rata-rata suku bunga SPN 3 bulan di kisaran 4,6-5,2 persen.

Untuk itu Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan senantiasa mendorong pengembangan industri manufaktur dan jasa, termasuk pariwisata, untuk memanfaatkan depresiasi tersebut. Juga, lanjut Sri, pemerintah bersama Bi akan terus mengelola stabilitas ekonomi dan pergerakan nilai tukar agar tidak terjadi volatilitas yang merusak iklim usaha dan aktifitas ekonomi.

"Meskipun demikian, dengan didukung oleh kinerja perekonomian nasional, terjaganya laju inflasi dan nilai tukar rupiah, maka tekanan yang datang dari ketidakpastian nilai global diharapkan dapat diminimalisir," kata Sri Mulyani.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

6 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

7 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

8 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

9 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

13 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya