TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso mengatakan, teror bom Surabaya tak menjadi ancaman bagi Bulog. Menurut Budi, distribusi bahan pokok, khususnya beras ke masyarakat tetap berjalan.
"Enggak (ancaman). Jangan kita terlalu berlebihan," kata pria yang kerap disapa Buwas ini di kantornya, Jalan Jend. Gatot Subroto, Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Senin, 14 Mei 2018.
Satu keluarga teroris jaringan Jemaah Ansarut Daulah (JAD) diduga meledakkan bom di tiga gereja di Surabaya pada Minggu pagi, 13 Mei 2018. Malam harinya, pengeboman kembali terjadi di salah satu Rusunawa di Jalan Sepanjang, dekat Polsek Taman, Sidoarjo.
Serangan belum berakhir. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera membenarkan terjadi serangan bom sepeda motor di Markas Polrestabes Surabaya pukul 08.50, hari ini.
Buwas menyampaikan, pihaknya tak mengerahkan pengamanan khusus di gudang Bulog ataupun jalur distribusi bahan pokok. Buwas mempercayakan pengamanan kepada pihak Kepolisian RI dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Sudah ada yang mengurus dari TNI dan polri," ujar Budi Waseso soal pengamanan pasca teror bom Surabaya.
Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni
25 hari lalu
Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni
Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.