IPO, Surya Pertiwi Tawarkan 700 Juta Saham Baru

Senin, 14 Mei 2018 10:08 WIB

Pengunjung melintas di depan papan tampilan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/10/2017).Foto Agung Rahmadiansyah/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham perdana atau IPO PT Surya Pertiwi Tbk. hari ini. Dengan demikian perusahaan tersebut resmi sebagai emiten ke-12 atau perusahaan ke-577 yang melantai di pasar modal.

Presiden Direktur PT Surya Pertiwi Tbk, Tjahjono Alim, mengatakan bahwa setelah sahamnya resmi tercatat di BEI diharapkan Perseroan akan semakin meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance atau GCG).

"Kami harapkan perusahaan semakin jaya dan semakin good governance-nya, transparan, competitively. Kami juga yakin perusahaan akan semakin berkembang," kata Tjahjono dalam sambutannya di Gedung BEI, Jakarta Selatan pada Senin, 14 Maret 2018.

Baca: Go-Jek Belum Juga IPO, Ini Kata Dirut BEI

Pada pencatatan perdana ini, saham SPTO naik 10,34 persen atau 120 poin ke level ke Rp 1.280. Saham SPTO ditransaksikan sebanyak 5 kali dengan volume sebanyak 710 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 90,84 juta.

Advertising
Advertising

Melalui Initial Public Offering (lPO), Perseroan yang berkode saham SPTO ini menawarkan 700 juta saham baru atau sekitar 26 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Jumlah saham tersebut termasuk saham yang ditawarkan kepada karyawan melalui program Employee Stock Allocation (ESA).

Dengan harga Rp 1.160 per saham, Perseroan meraih dana sekitar Rp 812 miliar sebelum dikurangi biaya emisi saham. Selama masa penawaran umum pada 4 - 8 Mei 2018, respons dari investor publik sangat positif. Hal itu dibuktikan dengan saham SPTO yang mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 38 kali. Bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam lPO ini adalah PT. Ciptadana Sekuritas Asia.

Tjahjono mengatakan bahwa dana lPO yang diperoleh akan digunakan untuk memperbaiki struktur modal melalui pelunasan utang, belanja modal. Perbaikan itu dilakukan dengan menambah kapasitas produksi pabrik perusahaan anak Perseroan, yakni Surya Pertiwi Nusantara (SPN) di Surabaya sebanyak 2 lini produksi hingga 2020, dan modal kerja.

Adapun (SPN) memproduksi barang-barang saniter merek TOTO dan melayani pelanggan di daerah Surabaya dan kawasan timur Indonesia. SPN memiliki kapasitas produksi sekitar 500 ribu unit per tahun dan dapat menampung 10 lini produksi serta akan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar.

Sebelumnya Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis emiten-emiten baru tahun ini akan tetap mampu mendulang dana yang cukup sesuai dengan target masing-masing melalui aksi penawaran umum perdana (IPO) saham tahun ini. Tito Sulistio, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, mengatakan pihaknya selalu mendorong emiten sedini mungkin menggelar penawaran umum perdana saham.

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

6 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

8 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

8 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

9 hari lalu

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia dalam usia 96 tahun. Simak profil perusahaan jamu dan kecantikan tersebut berikut ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

9 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

14 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya