Genjot Ekspor, Menhub Ingin Layanan Pelabuhan Priok Maksimal

Kamis, 10 Mei 2018 20:21 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat berkunjung ke Pulau Lancang Besar, Kepulauan Seribu, Selasa, 1 Mei 2018. TEMPO/M Yusuf Manurung

TEMPO.CO, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ingin kinerja ekspor melalui sektor transportasi laut, terutama di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, meningkat. Hal ini bertujuan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing sektor logistik di pasar internasional.

“Kita memang ingin Pelabuhan Tanjung Priok ini menjadi tempat yang memberikan suatu layanan yang maksimal yang baik kepada masyarakat, terutama dunia logistik,” kata Budi dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Kamis, 10 Mei 2018.

Pada 2016, peringkat indeks konektivitas Indonesia di sektor transportasi laut naik ke posisi 75 dibanding tahun sebelumnya pada posisi 82. Peningkatan indeks tersebut mencerminkan adanya peningkatan pelayanan yang diberikan Indonesia.

Simak: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Janji Pangkas Dwelling Time

Selain itu, untuk mendukung peningkatan ekspor, Budi menyebutkan perlunya prasarana yang memadai guna mendukung peningkatan ekspor di Indonesia, seperti Pelabuhan Tanjung Priok.

Advertising
Advertising

“Bicara mengenai ekspor kita harus tentukan prioritas, yaitu Pelabuhan Tanjung Priok difungsikan sebagai regional gate way karena saat ini lebih dari 60 persen peti kemas di Indonesia sudah melewati Tanjung Priok,” ujarnya.

Budi juga mengatakan pihaknya telah melakukan upaya untuk mendorong peningkatan ekspor, di antaranya melalui peningkatan sistem, penyediaan sumber daya manusia, dan koordinasi dengan stakeholder terkait.

Saat ini, Kementerian Perhubungan telah menyiapkan sistem Inaportnet, yakni sistem layanan tunggal berbasis Internet yang mengintegrasikan sistem informasi kepelabuhanan. Inaportnet dapat diakses bersamaan dengan sistem lain, seperti Indonesia National Single Window (INSW). Selain itu, Kementerian Perhubungan menyediakan SDM yang andal untuk Inaportnet.

“Kita pastikan bahwasanya SDM yang kita tugaskan untuk pekerjaan ini yang nomor satu,” ucap Budi. Selain itu, Budi menyatakan siap mengkoordinasi dengan stakeholder terkait.

“Saya siap menjadi fasilitator bagi semua pihak,” tuturnya.

Saat ini, Indonesia mengusung proses perizinan ekspor dengan satu pintu atau disebut dengan INSW, yang akan memiliki sistem elektronik yang terintegrasi secara nasional dan dapat diakses melalui jaringan Internet. Sistem ini meliputi sistem kepabeanan, perizinan, kepelabuhanan/kebandarudaraan serta sistem lain yang terkait dengan proses pelayanan dan pengawasan kegiatan ekspor dan impor. Dengan adanya sistem perizinan yang terintegrasi, proses ekspor diharapkan dapat berjalan lebih efisien.

Budi juga menjelaskan, saat ini, barang industri yang menduduki peringkat pertama pengangkutan melewati laut adalah kelapa sawit dengan jumlah 30 juta ton per tahun.

“Dari hasil identifikasi, barang yang paling banyak diangkut di Indonesia itu pertama kelapa sawit dan kedua itu pulp dan kertas. Kalau kita bisa konsolidasikan dengan mengajak pelaku industri kelapa sawit, bagaimana metode pengangkutan dari mana ke mana. Kalau itu bisa ditentukan, mungkin akan menguntungkan bagi dunia angkutan (logistik) kita,” katanya.

Saat ini, lebih dari 50 persen tujuan ekspor Indonesia masih didominasi negara tujuan ekspor tradisional, yaitu di kawasan Amerika Utara, Eropa, dan Asia Timur. Karena itu, perlu diciptakan pasar baru dengan tujuan ekspor meliputi Asia Selatan, Timur Tengah, dan Benua Afrika.

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

1 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

2 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

2 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

7 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

10 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

10 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

10 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

11 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

11 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya