10 Ribu Pedagang Kartu SIM akan Demo di Istana Negara Sore Ini

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Martha Warta

Rabu, 9 Mei 2018 12:23 WIB

Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Kesatuan Niaga Celluler Indonesia (KNCI) mengepalkan tangan, saat berunjuk rasa menolak pembatasan registrasi kartu prabayar telepon seluler satu NIK untuk tiga kartu, di Semarang, Jawa Tengah, 28 Maret 2018. ANTARA FOTO/R. Rekotomo

TEMPO.CO, Jakarta - Pedagang kartu SIM (SIM card) yang tergabung dalam Kesatuan Niaga Celuller Indonesia (KNCI) berencana berunjuk rasa di Istana Negara Rabu sore ini, 9 Mei 2018. Ketua Umum KNCI Qutni Tysari mengatakan, massa akan berkumpul di IRTI Monas terlebih dahulu sebelum menuju Istana. "Aksi hari ini 10 ribu massa," kata Qutni kepada Tempo, Rabu, 9 Mei 2018.

Qutni menjelaskan, aksi tersebut dilakukan untuk menuntut Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghapus pembatasan registrasi mandiri dan mencopot Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang dinilai ingkar janji.

Baca: Pengusaha Konter Pulsa Rugi Rp 400 T Akibat Pembatasan Kartu SIM

Qutni berharap perwakilan pengunjuk rasa akan diterima oleh Presiden Jokowi atau perwakilan Istana. "Kalau tidak, massa akan bertahan sampai besok," ucapnya.

Qutni menuturkan, November 2017, Direktorat Jenderal PPI Kominfo menyatakan outlet seluler memiliki wewenang yang sama dengan gerai milik operator untuk menyelenggarakan registrasi kartu perdana prabayar. Saat itu, pedagang, menurut dia disuruh untuk berdiskusi dengan operator dan BRTI untuk membuat sistem penyelenggaraannya.

Namun, hingga Februari 2018, sistem tidak terealisasi karena operator beralasan belum dibuatkan landasan hukum oleh Kominfo. Dari situ, KNCI kemudian mengirimkan beberapa surat ke Kominfo untuk merealisasikan janji kesamaan wewenang itu.

"Dalam rapat berikutnya bersama operator dan ATSI, terungkap bahwas Kominfo dan BRTI tetap memerintahkan operator agar membatasi jumlah kartu perdana prabayar yang bisa diregistrasikan oleh outlet," kata Qutni.

Qutni mengaku kecewa karena merasa ditipu pemerintah. Kekecewaan itu berlanjut saat Rudiantara mengumumkan nomor yang belum registrasi sampai batas waktu, 30 April 2018 akan hangus. "Pernyataan ini membuat seluruh outlet panik, karena tentu seluruh perdana milik outlet akan hangus, sebab tidak bisa diregistrasikan karena terkendala pembatasan," ujar Qutni.

Baca: Omzet Anjlok Separuhnya, Pedagang Kartu SIM Unjuk Rasa di Istana

Berita terkait

Mengenal Apa itu eSIM, Kelebihan, dan Daftar Operatornya

1 hari lalu

Mengenal Apa itu eSIM, Kelebihan, dan Daftar Operatornya

Mengenal eSIM pengganti kartu SIM fisik yang diklaim memiliki berbagai kelebihan di bidang IoT. Ini kelebihannya dibanding SIM biasa.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

5 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

5 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

6 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

12 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

12 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

13 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

13 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

13 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

PUPR Optimistis Istana dan Kantor Presiden di IKN Siap Juli, Presiden Jokowi Bisa Upacara 17 Agustus?

13 hari lalu

PUPR Optimistis Istana dan Kantor Presiden di IKN Siap Juli, Presiden Jokowi Bisa Upacara 17 Agustus?

PUPR menyatakan Istana Negara dan Kantor Presiden di IKN dapat fungsional pada Juli, sehingga Presiden Jokowi bisa menggelar upacara 17 Agustus.

Baca Selengkapnya