Rupiah Tembus 14.000 per Dolar AS, BI: Tak Separah 2013 dan 2015

Rabu, 9 Mei 2018 06:32 WIB

Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara menilai volatilitas kurs rupiah terhadap dolar AS saat ini tidak setinggi pada 2013 dan 2015. "Volatilitas tidak seperti 2013 dan 2015 yang saat itu memang keras sekali," kata Mirza saat ditemui di Gedung Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Mei 2018.

Mirza menjelaskan pergerakan kurs di negara-negara berkembang pada 2013 ketika pelaku pasar merespons rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS (The Fed). Hal serupa juga terjadi ketika Bank Sentral AS benar-benar menaikkan suku bunga acuan sehingga kurs kembali bergejolak pada 2015 karena aliran modal keluar dari negara-negara berkembang.

Baca: JK Minta BI Intervensi Agar Kurs Rupiah Tak Jeblok Mendadak

Adapun saat ini, menurut Mirza, sangat berbeda dengan situasi pada periode 2013 dan 2015 karena kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS sudah bisa diprediksi oleh pelaku pasar. "Sekarang kenaikan suku bunga terus berlanjut. Volatilitas ini sementara saja dan dialami berbagai negara," katanya.

Pelemahan kurs terhadap dolar AS ini juga tidak hanya terjadi di negara-negara maju dan berkembang. Pasalnya, kata Mirza, negara yang memiliki defisit neraca perdagangan barang dan jasa juga mengalami pelemahan rupiah.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa sore, bergerak melemah sebesar 50 poin menjadi Rp 14.043 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 13.993 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan kenaikan imbal hasil obligasi AS dan penguatan data ekonomi AS secara umum turut membuat mata uang dolar AS kembali terapresiasi. Pelaku pasar kini mengantisipasi pidato Ketua The Fed Jerome Powell yang kemungkinan akan membahas kelanjutan dari kebijakan moneter turut mempengaruhi pergerakan mata uang di negara berkembang.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa, 8 Mei 2018, tercatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp 14.036 per dolar AS. Adapun kurs rupiah di posisi sebelumnya adalah Rp 13.956 per dolar AS.

ANTARA

Berita terkait

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

14 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

16 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya