Daftar Insentif untuk Industri Padat Karya Orientasi Ekspor

Selasa, 8 Mei 2018 09:23 WIB

Industri Padat Karya Bakal Dapat Insentif Pajak

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pelaku usaha industri padat karya dan berorientasi ekspor menyambut baik komitmen pemerintah yang menjadikan sektor tersebut sebagai sektor unggulan. “Di industri kami ada hampir 5 juta tenaga kerja, dan kami tengah fokus bagaimana kami bisa berkontribusi maksimal pada perekonomian,” ujar Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Adhi Lukman, di Yogyakarta, Senin, 7 Mei 2018.

Namun, menurut Adhi, masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan agar dapat mencapai target yang diharapkan. Peningkatan ekspor dan daya saing industri tak bisa dimungkiri membutuhkan dukungan dari pemerintah. Dia menjelaskan, dari sisi internal, misalnya, dibutuhkan dukungan kebijakan terkait dengan pemenuhan ketersediaan bahan baku, kebijakan standar dan keamanan pangan, dan peningkatan produktivitas dan kompetensi sumber daya manusia. “Tapi industri kami sebenarnya sudah banyak membuka jaringan distribusi di pasar-pasar Asia untuk mengejar ketertinggalan,” katanya.

Simak: Menperin: Industri Padat Karya Berorientasi Ekspor Ditingkatkan

“Kalau dilihat kapasitas teknologi, efisiensi tenaga kerja, dan pelatihannya, kita masih berada di bawah rata-rata Asia-Pasifik,” ucap Adhi. Sinkronisasi kebijakan antara sektor hulu dan hilir juga dinilai masih perlu diperbaiki. Adhi mengungkapkan pihaknya, di sisi lain, juga masih dibayangi faktor-faktor eksternal, seperti kenaikan harga minyak dunia, yang kemudian berdampak pada biaya produksi. Faktor lain yang tak kalah penting adalah kebutuhan akan stabilitas nilai tukar rupiah. “Kurs rupiah tolong dijaga, karena kalau sampai di atas 14 ribu per dolar Amerika Serikat ini berat. Mau tidak mau kami harus menaikkan harga. Kalau kondisi pelemahan sekarang di kisaran 13.900, kami masih oke-lah manage secara internal,” ujarnya.

Adhi secara khusus juga memberikan catatan pada kebijakan fiskal dan keuangan, juga perihal komitmen pemberian insentif fiskal dan suku bunga kredit khusus untuk industri. “Kredit untuk industri berorientasi ekspor harus lebih masif lagi dan lebih murah.” Dia juga meminta pemerintah membangun kerja sama perdagangan dengan sejumlah negara tujuan ekspor potensial non-tradisional, seperti Afrika. “Pemerintah saat ini sudah sediakan Rp 1,3 triliun untuk membiayai kredit ekspor ke Afrika tapi baru terpakai Rp 300 miliar, karena pengusaha mempertimbangkan mahalnya bea masuk ke sana yang sampai 25-40 persen,” katanya.

Advertising
Advertising

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat membenarkan jika dibutuhkan usaha yang kuat untuk mengambil peluang di pasar negara-negara potensial. “Penting untuk melakukan free trade agreement (FTA) atau bilateral trade agreement (BTA) dengan negara-negara pasar tujuan serta melakukan upaya perbaikan internal untuk merespons perubahan pasar, baik kualitas, harga, dan jenis maupun variasi,” tuturnya.

Pemerintah menyiapkan sejumlah upaya untuk mendorong pengembangan industri padat karya berorientasi ekspor. Berikut ini beberapa di antaranya.

1. Insentif fiskal
Tax holiday untuk investasi di atas Rp 500 miliar, skema tax allowance atau diskon pajak untuk investasi di bawah Rp 500 miliar.

2. Fasilitas pengembangan SDM
Pelatihan dan pendidikan vokasi.

3. Mendorong efisiensi biaya produksi
Stabilitas harga listrik dan gas.

4. Penyederhanaan birokrasi
Kemudahan perizinan melalui satu sistem terintegrasi Online Single Submission (OSS).

5. Memberikan kepastian usaha
Panduan kepastian terkait dengan upah tenaga kerja dan proyeksi.

6. Pengembangan infrastruktur logistik
Membangun infrastruktur jalan, tol laut, pelabuhan, dan bandar udara.

7. Perluasan akses pendanaan industri
Optimalisasi kredit usaha rakyat (KUR), pemberian kredit prioritas untuk industri padat karya berorientasi ekspor.

8. Revitalisasi kawasan industri
Pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) dan kawasan industri berikat.

GHOIDA RAHMAH | Sumber: Kementerian Koordinator Perekonomian

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

2 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

3 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

Pabrik sepatu Bata di Purwakarta tutup karena merugi. Bata pernah menjadi salah satu industri sepatu terbesar di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

10 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

17 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

22 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

28 hari lalu

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dengan aturan ini, dokumen lartas yang sebelumnya hanya berupa laporan survey (LS) kini bertambah menjadi LS dan Persetujuan Impor.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

32 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya

Zulhas Musnahkan 11 Jenis Barang Impor Ilegal Senilai Rp 9,3 Miliar, Apa Saja?

38 hari lalu

Zulhas Musnahkan 11 Jenis Barang Impor Ilegal Senilai Rp 9,3 Miliar, Apa Saja?

Zulhas memimpin pemusnahan barang impor ilegal yang didapat dari pengawasan post border. Adapun total nominal barang itu mencapai Rp 9,3 miliar.

Baca Selengkapnya