Jusuf Kalla Minta PM Cina Tingkatkan Impor Produk Kelapa Sawit
Reporter
Friski Riana
Editor
Kodrat Setiawan
Senin, 7 Mei 2018 20:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri jamuan santap malam Indonesia-China Business Summit bersama Perdana Menteri Cina Li Keqiang di Hotel Shangri-la Jakarta, Senin, 7 Mei 2018.
Dalam sambutannya, JK mengungkapkan bahwa kemitraan strategis komprehensif Indonesia-Cina akan terus meningkat karena memiliki banyak kemajuan dan capaian yang telah diraih. “Saya senang perdagangan bilateral terus meningkat dan mencapai US$ 58,8 miliar tahun 2017," kata Kalla.
Baca juga:Perdana Menteri Cina Minta Jokowi Izinkan Jeruk Mandarin Masuk
Meski banyak kemajuan dan capaian yang diraih, JK mengatakan bahwa defisit perdagangan Indonesia terhadap Cina pada 2017 masih mencapai lebih dari US$ 12,72 miliar. Karena itu, untuk menjaga keseimbangan neraca perdagangan dan mengurangi defisit perdagangan, JK meminta ada peningkatan impor Cina atas produk unggulan Indonesia seperti kelapa sawit, biodiesel, kopi dan buah tropis.
Kalla berharap investasi Cina dapat memenuhi lima elemen, yaitu pengutamaan tenaga kerja lokal, pemeliharaan lingkungan, nilai tambah bagi industri hilir dan hulu, serta alih teknologi dan produk berkualitas tinggi.
Di pertemuan singkat itu, JK juga mencatat kunjungan wisatawan Cina menduduki peringkat pertama sebanyak 2 juta orang di tahun 2017. “Saya dorong peningkatan wisatawan RRT ke Indonesia dengan target 3 juta tahun 2018, 4 juta 2019 dan 5 juta pada 2020. Saya mengundang wisatawan Tiongkok untuk kunjungi daerah wisata 10 Bali baru," ujarnya.
Dalam acara yang diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri Indonesia dengan China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT), Jusuf Kalla didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, Ketua Kadin Roslan Roeslani, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi.