Indef: Pakaian dan Bahan Makanan Bakal Jadi Pemicu Inflasi di Mei

Jumat, 4 Mei 2018 07:39 WIB

Sejumlah pengunjung memilih baju disalah satu toko di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, 21 April 2018. Pedagang memperkirakan seminggu sebelum bulan Ramadan baru akan membludak untuk mencari kebutuhan puasa dan lebaran. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memprediksi bahan makanan dan pakaian jadi akan mengerek inflasi yang cukup besar pada bulan Mei. Khusus bahan makanan dan pakaian itu, menurut Bhima, bakal menyumbang inflasi hingga 0,6 persen secara bulanan atau 3,6 persen secara tahunan menjelang bulan Ramadan.

"Selain itu, ada faktor imported inflation, yakni naiknya bahan baku dan biaya produksi akibat pelemahan nilai tukar rupiah," ujar Bhima saat dihubungi Tempo pada Kamis, 3 Mei 2018.

Baca: Inflasi Rendah, Gubernur BI: Tingkat Konsumsi Masyarakat Membaik

Selain kedua hal tersebut, ujar Bhima, pemerintah juga harus memperhatikan administered price karena tren harga minyak dunia masih cukup tinggi. "Imbas ke harga BBM non subsidi akan membuat biaya logistik lebih mahal," ujarnya.

Untuk itu, lanjut Bhima, pemerintah harus cermat mengendalikan pasokan pangan, khususnya bahan makanan yang secara musiman, harganya naik saat bulan puasa.

Advertising
Advertising

Kemarin, Rabu, 3 Mei 2018, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi pada April 2018 sebesar 0,1 persen. Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan angka tersebut masih baik dan sesuai dengan target pemerintah, yakni 3,5 persen plus minus satu.

Menjelang puasa, Darmin juga memastikan pemerintah akan senantiasa menjaga harga pangan. Terutama untuk komoditas yang rentan mengalami kenaikan harga menjelang puasa dan Lebaran. “Kalau beras, akan kami dorong lebih turun lagi. Daging terutama. Jadi memang secara keseluruhan kita belum tahu," ujarnya Darmin di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Mei 2018.

Walaupun peran komoditas itu terhadap inflasi tidak besar, menurut Darmin biasanya harga cabai itu bakal bergerak naik. "Tapi, karena beras dan daging, arahnya kami coba turunkan pada bulan puasa dan Lebaran, inflasinya enggak tinggi,” katanya.

ZARA AMELIA

Berita terkait

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

5 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

9 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

10 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

13 jam lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

14 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

7 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

7 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

8 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya