Rupiah Diprediksi Melemah hingga Rp 14.000 per dolar AS
Reporter
Antara
Editor
Anisa Luciana
Rabu, 2 Mei 2018 11:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi, 2 Mei 2018, melemah 20 poin menjadi Rp 13.933 dibanding posisi sebelumnya Rp 13.913 per dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan inflasi Amerika Serikat yang mendekati target The Fed memberikan sinyal untuk kenaikan suku bunga AS.
Baca juga: Indef Prediksi Rupiah Stabil di Bawah Rp 14 Ribu
"Inflasi Amerika Serikat yang mendekati target The Fed memicu terapresiasinya dolar AS," katanya di Jakarta, Rabu, 2 Mei 2018.
Ia mengemukakan inflasi Amerika Serkat di level 1,9 persen pada Maret tahun ini. Angka itu mendekati target the Fed yang sebesar 2 persen. "Di tengah situasi itu, pelaku pasar uang cenderung mengambil posisi masuk ke aset berdenominasi dolar AS," katanya.
Ia menambahkan, pelaku pasar uang juga fokus pada laporan data Non-Farm Payroll (NFP) Amerika Serikat pada akhir pekan ini, yang dapat memberikan tanda-tanda kekuatan lebih lanjut dalam ekonomi AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan kemungkinan naiknya tingkat suku bunga The Fed serta harga minyak dunia di atas level 72 dolar AS per barel turut membebani nilai tukar rupiah.
"Rupiah kemungkinan bergerak di rentang Rp 13.900-Rp 14.000 per dolar AS pada hari ini," tuturnya.
ANTARA