Gubernur BI Akui Kurs Rupiah Sudah Undervalued

Jumat, 27 April 2018 13:51 WIB

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo saat berdiskusi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, 11 November 2015. TEMPO/ Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia menilai posisi nilai tukar rupiah saat ini, yang berada di kisaran Rp 13.800-an per dolar Amerika Serikat, sudah lebih rendah daripada nilai fundamentalnya (undervalued). "Kami tidak menargetkan nilai tukar tertentu, tapi kondisi sekarang ini undervalued," ujar Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo seusai konferensi pers terkait dengan pelemahan rupiah, Kamis, 26 April 2018.

Meski begitu, Agus menyampaikan, pihaknya tidak mungkin menyampaikan target nilai tukar yang ingin dijaga oleh bank sentral. Yang pasti, kata dia, Bank Indonesia tetap fokus menjaga stabilitas rupiah. Pada Jumat siang ini kurs tengah BI mencatat rupiah di level Rp 13.789 per dolar Amerika.

Baca: Rupiah Jeblok, Sri Mulyani Imbau Masyarakat Tenang

Bahkan fluktuasi dan volatilitas rupiah saat ini berada di dalam batasan yang cukup baik. Menurut Agus, volatilitas rupiah berada pada kisaran di bawah 6 persen.

Agus menjelaskan, kondisi rupiah yang undervalued ini disebabkan oleh guncangan yang terjadi di pasar global, terutama di Amerika Serikat. Ia menilai kondisi ini bersifat sementara, dan hal tersebut wajar karena semua ekonomi dunia sedang mengarah ke keseimbangan baru.

Advertising
Advertising

Secara umum, menurut Agus, negara maju dan berkembang sudah melakukan normalisasi kebijakan moneternya. "Ke depan bunga sudah mulai akan dinaikkan. Indonesia mesti menyiapkan diri untuk tantangan jangka menengah," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengimbau masyarakat tetap tenang di tengah pelemahan kurs rupiah terhadap dolar Amerika saat ini. Salah satunya karena penguatan nilai tukar dolar Amerika saat ini mempengaruhi hampir semua mata uang di dunia, bukan hanya Indonesia.

"Kalau kita lihat dua hari terakhir saat penguatan dolar sangat terasa, beberapa negara maju bahkan depresiasi di atas 2 persen," ujarnya, Kamis, 26 April 2018. "Bahkan India melakukan depresiasi lebih besar karena mereka ingin memacu ekspornya.

Seperti diketahui, dalam pekan ini, kurs rupiah sempat menyentuh level 14 ribu per dolar Amerika. Kurs rupiah juga terus bergerak fluktuatif di posisi 13.880-13.900 per dolar Amerika.

Lebih jauh, Sri Mulyani juga menilai pelemahan rupiah sebetulnya tak sepenuhnya buruk. Sebab, ada dampak positif dari jatuhnya kurs rupiah yang malah memacu kinerja ekspor.

BISNIS

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

48 menit lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

17 jam lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

20 jam lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

21 jam lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

1 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya