Atasi Pelemahan Rupiah, Analis: BI Perlu Naikkan Suku Bunga

Jumat, 27 April 2018 10:56 WIB

Gedung Bank Indonesia. REUTERS/Iqro Rinaldi

TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha, Muhammad Nafan Aji Gusta, menilai Bank Indonesia perlu menaikkan suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate karena tekanan eksternal terus melemahkan rupiah.

"Itu perlu, karena faktor pelemahan rupiah akibat tekanan eksternal memang sangat kuat," ujar Nafan saat dihubungi Tempo pada Jumat, 27 April 2018.

Simak: Rupiah Melemah Lagi Menjadi 13.923 per Dolar AS

Selama ini, ucap dia, pelemahan rupiah memang lebih disebabkan oleh isu kenaikan tingkat suku bunga The Fed, perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina, serta isu-isu geopolitik lain yang akan mempengaruhi fluktuasi harga komoditas dunia.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo akan menaikkan suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate jika tekanan dolar Amerika Serikat terhadap rupiah terus berlanjut. Kenaikan suku bunga, tutur dia, juga dilakukan saat tekanan dolar berdampak negatif pada inflasi serta stabilitas sistem keuangan.

Advertising
Advertising

"Kalau memang diperlukan, kami tidak akan ragu untuk melakukan penyesuaian. Tapi tentu dilakukan secara berhati-hati, terukur, serta mengacu pada perkembangan data terkini dan perkiraan ke depan," kata Agus, seperti dikutip dari Koran Tempo, Jumat, 27 April 2018.

Sementara itu, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudistira Adhinegara, menilai langkah BI menaikkan bunga acuan untuk menahan keluarnya dana asing bisa dikatakan sedikit terlambat.

Bank sentral di Malaysia dan Singapura, ujar dia, lebih dulu menaikkan suku bunga acuannya mengikuti kenaikan Fed Rate. "Dengan kondisi cadangan devisa yang semakin tergerus, menaikkan bunga acuan merupakan opsi yang tak bisa ditunda lagi," ucapnya saat dihubungi terpisah.

Walaupun, tutur dia, memang pilihan dilematis untuk menaikkan bunga acuan rupiah karena di satu sisi bunga bank rendah tetap diperlukan pelaku usaha dalam negeri tapi di sisi lain rupiah melemah efeknya juga besar. "Jika BI 7 Days Repo Rate naik 25-50 bps, nilai aset, baik surat utang maupun saham, akan lebih menarik di mata investor," ujarnya.


Berita terkait

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

1 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

4 hari lalu

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

4 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

5 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya