Sentra Industri Tenun Terbesar di Indonesia Akan Diresmikan 8 Mei

Reporter

Antara

Editor

Anisa Luciana

Jumat, 27 April 2018 06:02 WIB

Pekerja menunjukkan kain songket halus yang dibuat menggunakan tustel tradisional (alat tenun bukan mesin) di Kampung Leuwinanggung, Kabupaten Bandung, 3 April 2018. Industri tenun halus tradisional tetap bertahan sejak berdiri hampir 100 tahun lalu. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Sentra industri tenun terbesar di Indonesia yang berada di Nagari Tigo Jangko, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, akan diresmikan pada 8 Mei 2018 oleh istri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ibu Mufidah Jusuf Kalla.

"Sekarang Kadis Koperindagtan sedang rapat dengan Ibu Mufidah Jusuf Kalla untuk menetapkan waktu pastinya. Semula dijadwalkan 8 Mei," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Tanah Datar Syahril di Batusangkar, Kamis, 26 April 2018.

Baca juga: Rupiah Melemah, Ekspor Tenun Ikat Lamongan Stabil

Sentra tenun tersebut dibangun di atas lahan seluas 11.710 meter persegi dan dilengkapi rusun (rumah susun) yang terdiri dari 35 kamar.

Masyarakat peminat tenun akan diberi keahlian di sentra tenun tersebut, seperti untuk pewarnaan (pencelupan benang), pembuatan renda songket, pelatihan tenun, menghani, bordir atau sulaman, membatik, membuat aneka cendera mata dan manajemen usaha.

Advertising
Advertising

"Kami berharap akan lahir perajin tenun baru, tidak hanya di Tanah Datar, tetapi juga tersebar di Sumbar (Sumatera Barat)," katanya.

Dalam jangka panjang, sentra industri tenun itu akan menjadi sekolah di bawah pengelolaan yayasan yang akan dibentuk pemerintah setempat.

Saat peresmian nanti, Ibu Mufidah Jusuf Kalla juga akan menyaksikan kesepahaman (MoU) sentra industri dengan SMKN 1 Lintau yang sudah memiliki griya tekstil.

ANTARA

Berita terkait

Dilatih Pakai ATBM, Penenun Pringgasela Dapat Orderan dari Bupati

11 Agustus 2019

Dilatih Pakai ATBM, Penenun Pringgasela Dapat Orderan dari Bupati

Usai dilatih dengan alat tenun bukan mesin (ATBM), penenun Pringgasela langsung menerima pesanan 1.000 lembar seragam dari Bupati Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Tenun Ikat Kediri, Kisah Keluarga Latief Suwigya dan Siti Rukayah

28 Desember 2018

Tenun Ikat Kediri, Kisah Keluarga Latief Suwigya dan Siti Rukayah

Tenun ikat Kediri pernah jatuh dan bangkit kembali. Ada kisah dua keluarga, yakni Latief Suwigya dan Siti Rukayah yang menjadi pelestarinya.

Baca Selengkapnya