INDEF Minta Bank Indonesia Beri Vitamin C Atasi Pelemahan Rupiah

Kamis, 26 April 2018 13:43 WIB

Petugas penukaran mata uang asing menghitung uang pecahan 100 dolar AS di lokasi penukaran uang di kawasan Kwitang, Jakarta, 28 Maret 2018. Kurs rupiah menyentuh posisi Rp13.745 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Rabu (28/3/2018). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira mengatakan saat ini Bank Indonesia (BI) dan Pemerintah perlu memberikan vitamin C kepada para pelaku pasar dan konsumen untuk mengatasi pelemahan rupiah.

"Vitamin C adalah confidence atau kepercayaan. Itu yang langka akhir-akhir ini di pasar," ujar Bhima ketika dihubungi lewat pesan pendek, Kamis, 26 April 2018.

Ia menganggap saat ini kepercayaan konsumen cenderung menurun bersamaan dengan turunnya kinerja perekonomian di dalam negeri. Meski rating utang beberapa kali naik, lanjut Bhima, secara fundamental keadaan perekonomian Indonesia justru masih kurang stabil.

"Masyarakat menahan belanja, ada tahun politik sehingga ekspansi bisnis tertunda yang akibatnya pertumbuhan ekonomi sulit tembus 5,4 persen," tutur dia.

Baca: Rupiah Melemah Lagi Menjadi 13.923 per Dolar AS

Keadaan tersebut, kata Bhima, membuat para investor merombak total portofolionya. Sementara itu, menurut Bhima, kebijakan BI 7 Days Repo Rate yang tetap pada angka 4,25 persen membuat investor asing tidak tertarik untuk memegang aset portofolio di pasar Indonesia.

Advertising
Advertising

Pernyataan Bhima itu juga berkaitan dengan nilai tukar rupiah yang terus melemah. Hingga pukul 11.45 WIB, nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp 13.893 per dolar AS.

Gubernur BI, Agus D.W. Martowardojo, sebelumnya mengakui lembaganya terus berupaya mengintervensi pasar valuta asing dan surat berharga negara dengan gelontoran dana yang cukup besar. Agus mengklaim intervensi BI telah menahan pelemahan rupiah.

Intervensi BI kasatmata dari cadangan devisa yang terus tergerus untuk menabur dolar AS ke pasar. Dalam tiga bulan terakhir cadangan devisa berkurang US$ 6 miliar atau senilai Rp 83 triliun jika dihitung dengan kurs saat ini. Hingga akhir bulan lalu, cadangan devisa hanya US$ 126 miliar.

ADAM PRIREZA | GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

2 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

2 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya