Dirut Pertamina Dicopot, Pengamat: Sarat Kepentingan Politik

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Martha Warta

Jumat, 20 April 2018 17:45 WIB

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik melepas keberangkatan rombongan Pertamina Enduro Bareng-Bareng Mudik 2017 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, 23 Juni 2017. TEMPO/Caesar Akbar.

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu menilai pencopotan Elia Massa Manik sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) bukanlah karena kinerja yang kurang baik, melainkan sarat akan kepentingan politik.

"Elia Massa ini tidak kuat menahan penugasan pemerintah, yang dianggapnya membahayakan kelanjutan usaha Pertamina. Sehingga dia bersuara, dan tidak bisa diterima pemerintah. Tahun politik kan tidak mungkin menaikkan BBM," ujar Said saat dihubungi Tempo pada Jumat, 20 April 2018.

Baca: Bongkar Pasang Direksi Pertamina ala Menteri Rini Soemarno

Seperti diketahui, pemerintah tidak menaikkan harga BBM meskipun harga minyak dunia melonjak. Elia Massa berkali-kali bersuara soal kemungkinan Pertamina menanggung potensi kerugian (opportunity loss) membengkak, kalau pemerintah terus bersikukuh tidak menaikan harga BBM.

Menurut pengalaman mantan Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini, BUMN seperti Pertamina dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) memang sarat kepentingan politik karena perputaran uang yang besar di dunia BUMN ini. "Pertamina itu transaksinya bisa mencapai 2,5 sampai 3 triliun per hari. PLN bisa sampai 2 triliun, jadi banyak yang berkepentingan," ujarnya.

Advertising
Advertising

Kementerian BUMN yang dipimpin Menteri Rini Soemarno, hari ini mencopot Elia Massa sebagai Direktur Utama Pertamina. Selain Elia, ada empat direktur lainnya yang diganti melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada Jumat, 20 April 2018.

Deputi Kementerian BUMN Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Fajar Harry Sampurno menyebut kelima direktur itu adalah Direktur Utama, Direktur Mega Proyek, Direktur Pengolahan, Direktur Aset, dan Direktur Pemasaran dan Korporat. "Untuk sementara pelaksana tugas Direktur Utama sekaligus Direktur SDM adalah Bu Nicke sambil menunggu pejabat definitif," kata Harry di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 20 April 2018.

Harry menyatakan kementerian sudah menentukan pengisi dari kelima posisi yang ditinggalkan. Mereka adalah Direktur Pengolahan Budi Santoso Sarif, Direktur Pemasaran Korporat Basuki Trikora Putra, Direktur Pemasaran Ritel Masud Hamid, Direktur Manajemen Aset Haryo Junianto. Lalu Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Heru Setiawan dan Direktur Infrastruktur dan Logistik Gandy Sri Widodo.

Kementerian, lanjut Harry, mempunyai alasan tersendiri ihwal pergantian kelima direktur Pertamina. Menurut dia, perombakan manajemen merupakan bagian dari upaya mempercepat proses pembentukan perusahaan induk (holding) di sektor Minyak dan Gas. "Kedua, melihat perkembangan kondisi terakhir kejadian kecelakaan pipa di Balikpapan, dan kelangkaan BBM (Bahan Bakar Minyak)," kata dia.


ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

1 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

1 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

3 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

3 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

3 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

3 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

3 hari lalu

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

Berikut ini cara download Safe Exam Browser untuk tes online pertama Rekrutmen Bersama BUMN 2024 bagi perangkat Windows atau MacOS.

Baca Selengkapnya

Jadwal Lengkap Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024 dan Jenis Tesnya

3 hari lalu

Jadwal Lengkap Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024 dan Jenis Tesnya

Berikut ini jadwal lengkap tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024, mulai dari trial test, tes online 1, tes online 2, hingga tes seleksi di BUMN.

Baca Selengkapnya

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

3 hari lalu

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

Pembangunan tol MBZ (Mohamed Bin Zayed) diusut Kejaksaan Agung. Berikut profil Jalan Tol MBZ yang sebelumnya bernama Jalan Layang Japek II.

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

3 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya