BPS: Podes 2018 Perlihatkan Perkembangan Perdesaan

Kamis, 19 April 2018 13:20 WIB

Petani tengah memanen padi di desa Panjatan, Kulon Progo, Yogyakarta, 7 Januari 2017. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) harga gabah sepanjang bulan Desember 2016 naik 1,07% dibandingkan bulan sebelumnya. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS menggelar sosialisasi kegiatan Pendataan Potensi Desa (Podes) 2018 hari ini. Melalui Podes 2018, BPS akan menangkap informasi terkait infrastruktur desa, potensi ekonomi dan sosial, potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam serta informasi lain yang tersedia di desa.

“Dari Podes 2018 bisa melihat berapa jumlah desa yang tadinya tertinggal menjadi berkembang, atau dari yang berkembang menjadi tertinggal,” kata Kepala BPS, Suhariyanto ketika memberi sambutan dalam acara Sosialisasi Podes 2018, Kamis, 19 April 2018.

Baca: Kenaikan Harga Pertalite Bakal Sumbang Inflasi April

Menurut Suhariyanto, pelaksanaan Podes sangatlah penting. Sebab, hal tersebut sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) 2015 -2019 yang menargetkan mengentaskan 5.000 desa tertinggal. Podes 2018 ini juga untuk mendukung pelaksanaan sensus penduduk yang rencananya akan dilakukan 2020 mendatang.

Sosialisasi Podes 2018 dengan tema ”Membangun Indonesia dari Desa Melalui Data Podes” ini digelar di hadapan 200 peserta perwakilan dari kementerian, lembaga, akademisi, media massa, dan internal BPS. Acara yang dibuka oleh Kepala BPS, Suhariyanto ini juga menghadirkan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo. Acara berlanjut dengan talkshow soal pentingnya Podes dalam pembangunan desa.

Advertising
Advertising

Pelaksanaan Podes 2018 nantinya akan berlangsung mulai 2 hingga 31 Mei 2018. Cakupan Podes 2018 yang digelar BPS ini adalah seluruh wilayah administrasi setingkat desa/kelurahan, kecamatan, dan kabupaten/kota. Selain nantinya akan digunakan sebagai frame Sensus Penduduk 2020, Podes 2018 akan dijadikan sebagai acuan untuk perubahan klasifikasi urban dan rural.

Berita terkait

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

11 jam lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

12 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

16 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

10 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

10 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

10 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

10 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

10 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

10 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya