PINA Jembatani Pinjaman Rp 8 Triliun untuk Proyek Energi Swasta

Rabu, 18 April 2018 08:26 WIB

PLN Teken 11 Proyek Energi Bersih

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) menjembatani pembiayaan untuk sejumlah program pembangunan infrastruktur, salah satunya energi ketenagalistrikan. Salah satunya adalah pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Uap (PLTU) Meulaboh berkapasitas 2x200 MW dengan skema IPP melalui konsorsium PT PP Energi, China Datang Overseas Investment Co. (CDTO), dan PT Sumberdaya Sewatama.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro berujar untuk pertama kalinya Tim PINA memfasilitasi pembiayaan proyek melalui instrument finansial berupa Surat Berharga Perpetual (SBP). “Ini skema investasi baru yang atraktif,” ujarnya, di Jakarta, Selasa 17 April 2018.

Simak: Cadangan Listrik 40 Persen Nganggur, Dirut PLN: Tambah Jumlah AC

Bambang mengatakan sektor ketenagalistrikan menjadi salah satu fokus utama pemerintah untuk mewujudkan ketersediaan energi yang memadai. Sehingga, pemerintah mendorong peran aktif Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta swasta agar berpartisipasi membangun sektor energi melalui skema bisnis Independent Power Producer (IPP).

Advertising
Advertising

Skema SBP yang diterbitkan oleh PT PP (Persero) Tbk selaku induk dari PT PP Energi ini memiliki sejumlah kelebihan yang dinilai tepat bagi investor jangka panjang. Di antaranya adalah tidak memiliki tanggal jatuh tempo, tanpa jaminan, memiliki fleksibilitas untuk melaksanakan opsi beli, dan tidak mengakibatkan delusi saham “Dengan bergulirnya SBP maka dana jangka panjang dapat dilairkan langsung ke sektor riil melalui Mezzanine Financing,” kata Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk Tumiyana.

Dia menargetkan penerbitan SBP dalam proyek tersebut dapat mencapai Rp 8 triliun yang direalisasikan secara bertahap dalam periode empat tahun. Menurut Tumiyana, alokasi dana itu tidak terbatas peruntukannya pada pembangunan PLTU Meulaboh. “Kami dapat memanfaatkannya untuk pengembangan beberapa unit bisnis lain di internal perseroan.” Sementara itu, Kementerian BUMN telah mengeluarkan surat persetujuan pemenuhan investasi senilai Rp 1 triliun pada tahap awal penerbitan instrument ini.

Adapun pembelian SBP rencananya akan dilakukan melalui Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) sebesar Rp 250 miliar yang dikelola oleh PT Ciptadana Asset Management dengan potensi penambahan hingga Rp 1,3 triliun. Tumiyana menambahkan investor yang bergabung tak hanya mendapatkan pembayaran kupon rutin dengan imbal hasil yang atraktif, namun juga memperoleh tambahan imbal hasil (step up rate) setelah tahun ketiga jika PT PP tidak melaksanakan opsi beli. “SBP juga memiliki fitur dividen pusher yang menjadi jaminan pembayaran imbal hasil investasi ini,” ujarnya.

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Rio menyampaikan lembaganya ke depan mendorong peran aktif dari lebih banyak lagi perusahaan BUMN untuk menggunakan skema pembiayaan alternatif pada proyek energi dan mengurangi ketergantungan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Kami harap ini diikuti oleh BUMN lain untuk mereplikasi konsep serupa pada proyek infrastruktur yang bersumber dari dana masyarakat dalam dan luar negeri,” katanya.

Berita terkait

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

11 hari lalu

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

Ma'ruf Amin meminta agar KDEKS Jawa Barat mengambil peran untuk memperluas inklusi keuangan syariah.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

12 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

17 hari lalu

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

Jokowi dan Tony Blair mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

39 hari lalu

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

Pertamina membentuk satgas pengawalan energi.

Baca Selengkapnya

Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

40 hari lalu

Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

Jepang telah menyampaikan 25 surat pernyataan niat untuk kerja sama pembangunan di IKN.

Baca Selengkapnya

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

40 hari lalu

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

Berikut deretan hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli kulkas.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

42 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

44 hari lalu

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

Amerika Serikat mendesak Ukraina untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

52 hari lalu

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis, 14 Maret 2024, di level 7.426,6.

Baca Selengkapnya

Kemenko Perekonomian Ungkap Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

59 hari lalu

Kemenko Perekonomian Ungkap Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

Kemenko Perekonomian mengungkap sumber pendanaan makan siang gratis.

Baca Selengkapnya