Garuda Indonesia Digugat, Menhub: Airlines Harus Taat Aturan

Reporter

Adam Prireza

Editor

Martha Warta

Senin, 16 April 2018 07:00 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau rangkaian kereta MRT di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis, 5 April 2018. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi enggan berkomentar lebih lanjut soal kasus PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang digugat penumpangnya. Ia hanya mengimbau kepada para operator penyedia jasa penerbangan untuk menaati peraturan untuk memastikan tingkat keamanan para penumpang.

"Kami memang minta kepada semua airlines untuk selalu taat dengan aturan-aturan. Selain berkaitan dengan level of service juga memastikan level of safety pada tingkat operator," ujar Budi kepada Tempo saat melakukan peninjauan proyek pembangunan di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu, 15 April 2018.

Baca: Garuda Mau Damai, Ini Kata Pengacara Penumpang Tersiram Air Panas

Sebelumnya, salah satu penumpang Garuda Indonesia, B.R.A Koosmariam Djatikusumo, 69 tahun, tersiram air panas saat pramugari menyediakan makanan dan minuman. Akibatnya, bagian tubuh Koosmariam mengalami cacat tetap. Kejadian itu terjadi saat ia sedang berada di pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA-264 dengan rute Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Blimbingsari Banyuwangi

Koosmariam pun menggugat menggugat Garuda Indonesia pada 29 Desember 2017 dan meminta ganti rugi sebesar Rp 11 miliar. Gugatan tersebut didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor 215/PDT.G/2018/PN.JKT.PST.

Advertising
Advertising

Kerugian itu meliputi kerugian materiil sebesar Rp 1,25 miliar dan materiil sebesar Rp 10 miliar atau total Rp 11,25 miliar atas cacat tetap yang terjadi pada payudara sebelah kanannya akibat tersiram air panas.Tuntutan itu mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkutan Udara.

Pengacara Koosmariam, David Tobing, mengatakan hingga saat ini pihak Garuda Indonesia belum menghubungi kliennya. Menurut dia, mungkin saja Garuda berinisiatif menyelesaikan perkara atau berdamai tanpa melalui meja hijau.

Akan tetapi, David tak ingin mendahului proses persidangan. David tidak menjawab dengan gamblang apakah Koosmariam memberikan peluang damai saat mediasi di pengadilan.

"Diproses mediasi bisa saja terjadi perdamaian," kata David saat dihubungi Tempo, Minggu, 15 April 2018. "Nantinya akan kami lihat sampai sejauh mana itikad baik dan komitmen Garuda," lanjutnya.

LANI DIANA

Berita terkait

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

12 jam lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

5 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

6 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

6 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

6 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

7 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

8 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

9 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

11 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

12 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya