Bos Bukalapak Pernah Bangkrut Jualan Mi, Kini Nilainya Rp 13 T

Reporter

Antara

Minggu, 15 April 2018 08:05 WIB

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde dan pendiri Bukalapak. com Achmad Zaky didampingi Rektor UGM Panut Mulyono dalam diskusi yang digelar di kampus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Kamis 1 Maret 2018. TEMPO/PRIBADI WICAKSONO

TEMPO.CO, Jakarta -Pendiri sekaligus pemilik perusahaan perdagangan dalam jaringan (e-commerce) Bukalapak, Achmad Zaky menyarankan pebisnis pemula untuk mencari mitra yang tepat dalam memulai dan mengembangkan bisnis. "Tips berbisnis itu, carilah partner yang sehati yang tepat," kata Achmad Zaky dalam acara Supermentor di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam, 14 April 2018.

Menurut dia, pengembangan usaha yang sukses membutuhkan rekan kerja, untuk itu mencari rekan kerja yang tepat adalah salah satu kunci sukses memulai usaha.

Zaky adalah salah satu tokoh ikonik yang menjadi pembicara dalam acara Supermentor yang dihadiri sekitar 3.000 generasi muda dari wilayah Bogor. Lulusan ITB itu membagikan resep sukses, serta pengalaman hidup, dan etos kerja untuk generasi muda abad 21 dalam membangun bisnis.

Pria asal Sragen, Jawa Tengah, itu menceritakan pengalamannya membangun bisnis e-commerce nasional yang membawa perubahan bagi banyak orang. Bisnis berbasis teknologi internet tersebut ia bangun bersama rekan indekosnya semasa kuliah di ITB tahun 2010.

Baca juga: Di Depan Bos IMF, CEO Bukalapak Sebut Kriteria Karyawan Ideal

Advertising
Advertising

"Setelah ngetag domain Bukalapak, saya coba ajak teman kuliah gabung, tidak ada yang mau. Cuma teman kosan yang mau. Setelah satu tahun, bisnis ini terus tumbuh," katanya.

Dari banyak keberhasilannya memenangkan berbagai lomba berkaitan dengan IT, Zaky pernah mengalami kegagalan saat membangun bisnis pertamanya yakni jualan mi ayam di Kampus ITB. "Saya jualan mi ayam, semua uang hasil menang lomba tersedot ke sana, lalu bangkrut," katanya.

Ia mengatakan bisnis itu penuh kegagalan, dan tanpa disadari budaya di Indonesia yang ditanamkan oleh orang tua dulu adalah seorang anak harus sukses membangun usaha sehingga banyak yang takut gagal dan tidak berani menghadapi kegagalan.

Bagi Zaky menjadi pebisnis tidak boleh hanya mengharap enaknya saja. Tetapi meresapi kegagalan sebagai pelajaran yang paling efektif untuk melatih jiwa bisnis lebih baik lagi. "Belajar di perkuliahan itu cuma teorinya saja, beda dengan belajar praktik. Sama kegagalan ini langsung terpatri di kepala kita, bahwa tidak boleh gagal lagi," katanya.

Untuk membangun bisnis dari nol sampai berpendapatan Rp 13 triliun, lanjut Zaky, dirinya harus melewati kegagalan-kegagalan kecil untuk bisa menang seperti saat ini.

Menurut dia, dengan kegagalan akan menjadi tahu, dan tidak akan mengulangi kegagalan yang sama. Seorang pebisnis juga harus mau belajar. Bos Bukalapak ini menjelaskan ia harus merasa bodoh agar mendapat ilmu dari orang-orang lain yang jauh lebih pintar.

"Kebanyakan kita merasa paling pintar, padahal yang dipekerjakan itu adalah orang-orang yang jauh lebih pintar," kata penerima Penghargaan Satyalencana Wira Karya dari Pemerintah Indonesia.

Zaky merupakan pengusaha muda Indonesia bergerak di bidang internet, membuka perusahaan berbasis marketplace c2c berfokus pada pemberdayaan UKM.

ANTARA

Berita terkait

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

5 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

10 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

Jhon LBF Datangi Kediaman Bahlil saat Lebaran, Bahas Pengusaha Muda

18 hari lalu

Jhon LBF Datangi Kediaman Bahlil saat Lebaran, Bahas Pengusaha Muda

Jhon LBF mendatangi rumah dinas Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

27 hari lalu

Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

Kaspersky memblokir total 42.700.000 infeksi lokal selama periode Januari hingga Desember 2023

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden-Wapres Terpilih, Apindo: Uncertainty, Wait and See Masih Terus Ada

37 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden-Wapres Terpilih, Apindo: Uncertainty, Wait and See Masih Terus Ada

Ketua Apindo menanggapi pengumuman KPU soal Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wapres terpilih pemenang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Geliat Bisnis Hidangan Buka Puasa di Pasar Takjil Benhil, Untung Rp 2-5 Juta Sehari

40 hari lalu

Geliat Bisnis Hidangan Buka Puasa di Pasar Takjil Benhil, Untung Rp 2-5 Juta Sehari

Tingginya animo masyarakat jadi salah satu alasan Pasar Takjil Benhil ini konsisten ramai tiap tahunnya.

Baca Selengkapnya

7 Ide Bisnis Barang yang Laris di Bulan Ramadan

41 hari lalu

7 Ide Bisnis Barang yang Laris di Bulan Ramadan

Apa saja bisnis barang yang laris di bulan Ramadan? Berikut ide bisnisnya yang berpeluang untung yang bisa dicoba. Mulai dari pakaian hingga buku.

Baca Selengkapnya

6 Ide Bisnis Menjanjikan di Bulan Puasa yang Bisa Dicoba

44 hari lalu

6 Ide Bisnis Menjanjikan di Bulan Puasa yang Bisa Dicoba

Berikut ini ide bisnis menjanjikan di bulan puasa yang bisa dicoba. Selain untung, ibadah tetap terjaga dan penuh dengan keberkahan.

Baca Selengkapnya

Inilah 4 Kelas Kereta Api Jarak Jauh yang Perlu Anda Ketahui

51 hari lalu

Inilah 4 Kelas Kereta Api Jarak Jauh yang Perlu Anda Ketahui

PT KAI menawarkan empat kelas untuk penumpang kereta api jarak jauh, yakni kelas eknomi, bisnis, eksekutif, dan luxury atau sleeper.

Baca Selengkapnya

Dua Profesor Ekonomi dan Bisnis Universitas Prasetiya Mulya Dikukuhkan

53 hari lalu

Dua Profesor Ekonomi dan Bisnis Universitas Prasetiya Mulya Dikukuhkan

Pengukuhan kedua profesor berlangsung pada Selasa, 5 Maret 2024.

Baca Selengkapnya