SBY Disebut Raja Utang, Demokrat Bandingkan dengan Jokowi

Reporter

Dewi Nurita

Jumat, 13 April 2018 07:47 WIB

Koalisi Anti Utang melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran HI, Jakarta, Kamis, (13/08). Dalam aksi tersebut mereka menuntut pemerintah menghapus hutang luar negeri serta merubah kebijakan ekonomi. Foto: TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta -Seorang pria bernama Permadi Arya atau dikenal sebagai Abu Janda mengunggah video kontroversial tentang utang pemerintah. Video yang diunggah lewat Youtube itu membandingkan utang pemerintah di era Susilo Bambang Yudhoyono dengan sejumlah presiden lainnya. Menurut Abu Janda, selama 10 tahun pemerintahannya, SBY mewarisi utang Rp 3.727 triliun atau naik Rp 2.497 triliun dari masa pemerintahan sebelumnya.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Rachland Nashidik data yang disampaikan Permadi Arya itu tak semuanya benar. "Ada data yang sengaja direkayasa tidak sesuai dengan fakta untuk mendiskreditkan pemerintah era SBY," ujar Rachland lewat keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Kamis, 12 April 2018.

Dalam video yang diberi judul "Panduan untuk Awam soal Utang Indonesia" itu, Abu Janda membandingkan data utang masa pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi dan tiga presiden sebelumnya. Utang era Soeharto berjumlah Rp.673 triliun, era Megawati Soekarnoputri meninggalkan utang Rp. 1230 triliun atau naik 557 triliun, dan era SBY mewariskan utang Rp 3.727 triliun atau naik 2497 triliun dari masa pemerintahan sebelumnya. Sementara era Jokowi, mencatatkan utang Rp. 4.034 triliun dalam empat tahun pemerintahannya.

Baca: Begini Kritik Rizal Ramli Soal Utang Pemerintah

Menurut Rachland, data-data tersebut tidak semuanya benar. "Data yang disampaikan pada era Presiden Megawati dan Jokowi semuanya benar sesuai dengan data Kementerian Keuangan, namun untuk data utang pada era Presiden SBY tidak benar dan jauh dari fakta sebenarnya," ujar Rachland.

Selama 10 tahun pemerintahan SBY, lanjutnya, jumlah utang pemerintah sebesar Rp.1.309,48 triliun. Sementara pemerintahan Jokowi yang baru 3,5 tahun telah menghimpun utang sebanyak Rp.1.433,64 triliun. "Dari data tersebut siapa sebenarnya yang pantas di juluki Raja Utang?" ujar Rachland.

Advertising
Advertising

Direktur Strategi dan Portofolio Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Schneider Siahaan sebelumnya menyatakan, utang tersebut tak sepatutnya diperdebatkan karena negara berutang untuk semata meningkatkan perekonomian negara. "Kita baru pintar di level mengkritik saja. Belum bisa di level solusi," ujar Schneider dalam diskusi Iluni Universitas Indonesia di Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat, Selasa, 3 April 2018.

DEWI NURITA I LANI DIANA WIJAYA

Berita terkait

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

21 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

1 hari lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

May Day: Sejarah Hari Buruh sampai Jadi Libur Nasional di Era Presiden SBY

2 hari lalu

May Day: Sejarah Hari Buruh sampai Jadi Libur Nasional di Era Presiden SBY

Polri menyiapkan ribuan anggotanya di sejumlah daerah mengawal aksi buruh memperingati May Day, Rabu besok,

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

3 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

3 hari lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

6 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

7 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

7 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

7 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya