Iskindo Anggap Pertamina Lamban Antisipasi Kebocoran Minyak Balikpapan

Reporter

Adam Prireza

Editor

Martha Warta

Rabu, 11 April 2018 15:51 WIB

Luasan sebaran minyak Pertamina di Teluk Balikpapan berdasarkan data Satelit Sentinel 1A, 2 April 2018. (LAPAN)

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua tim investigasi khusus Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo), Sakdullah, mengatakan PT Pertamina lamban menanggulangi kasus kebocoran pipa minyak mentah di Balikpapan. "Hal itu terlihat dari sikap Pertamina setelah hari keempat kejadian baru mengakui minyak mentah itu dari pipa miliknya yang patah," tutur Sakdullah dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 11 April 2018.

Kebocoran minyak mentah yang diikuti dengan kebakaran itu terjadi pada Sabtu, 31 Maret 2018. Insiden tersebut mengakibatkan lima orang tewas. Pipa yang menghubungkan Terminal Crude Lawe-lawe dengan Kilang Balikpapan itu diketahui patah. Peristiwa ini menyebabkan lima orang nelayan meninggal dunia serta ratusan nelayan lainnya tidak bisa melaut.

Baca: Tumpahan Minyak di Balikpapan, Pertamina Bantah Lalai

Sakdullah pun menduga incident management team (IMT) Pertamina lamban merespons suatu situasi yang darurat. Ia pun mengatakan perlu dilakukan pengecekan lebih dalam apakah IMT tersebut memiliki perintah terpadu yang melibatkan berbagai unsur di wilayah Teluk Balikpapan.

Sebelumnya, hal yang sama disampaikan Wakil Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Herman Khaeron. Herman mengatakan, menurut laporan, kebocoran pertama dideteksi pada Sabtu, 31 Maret 2018, pukul 03.00. Kemudian kebocoran disusul dengan kebakaran sekitar pukul 10.00.

Advertising
Advertising

"Rentang waktu tujuh jam itu seharusnya cukup untuk mengerahkan segala potensi untuk memproteksi area kebocoran. Ini kan aneh. Pertamina seharusnya sudah tahu soal langkah tanggap ini," tuturnya.

Direktur Pengolahan Pertamina Toharso mengatakan minimnya visibilitas akibat air di wilayah teluk yang tidak jernih menjadi penyebab lamanya pengumuman kebocoran tersebut. Menurut dia, pihaknya perlu mengecek secara saksama pipa bawah laut sepanjang 3,6 kilometer dari total 4,5 kilometer untuk menemukan titik kebocoran.

"Sudah disampaikan juga oleh Direktur Kriminal Khusus Polda Balikpapan kalau jarak pandang teluk hanya 50 sentimeter," ucap Toharso.

Barulah pada Selasa sore, 3 April 2018, kata dia, ditemukan titik bocor menggunakan foto dari alat pemindai sonar. Didapati bahwa pipa telah putus dan terseret sejauh sekitar 120 meter.

Hingga saat ini, tim investigasi gabungan pemerintah serta Pertamina sedang menelusuri penyebab kebocoran tersebut. Toharso pun memastikan investigasi mengenai penyebab kebocoran minyak mentah Pertamina akan selesai dalam waktu dekat.

Berita terkait

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

11 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

1 hari lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

3 hari lalu

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

Selain gula pasir, bahan pokok lain yang dikeluhkan adalah keberadaan minyak kita yang hilang dari peredaran.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

4 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

5 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

6 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

6 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

7 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

9 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

9 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya