65 Persen Pengguna Laku Pandai Berpenghasilan di Bawah Rp 2 Juta
Reporter
Chitra Paramaesti
Editor
Martha Warta
Selasa, 10 April 2018 15:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti LPEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Chaikal Nuryakin, menuturkan 65 persen pengguna Laku Pandai berpenghasilan di bawah Rp 2 juta. “Akses terhadap Laku Pandai mendorong pertumbuhan kepemilikan rekening menjadi 25 persen,” kata Chaikal di Hotel Borobudur, Selasa, 10 April 2018.
Selain itu, Chaikal mengatakan, pengguna Laku Pandai didominasi 61 persen perempuan, dengan usia 26 hingga 45 tahun. Untuk jenjang pendidikannya pun Laku Pandai didominasi 53 persen lulusan SMA dan 16 persen lulusan SMP.
Baca: 26 Persen Agen Laku Pandai Merugi
Adapun layanan keuangan digital lebih banyak digunakan di perkotaan. Perempuan tetap mendominasi pengguna layanan tersebut sebanyak 54 persen. Usia pengguna layanan keuangan digital antara 21 dan 35 tahun dengan pendapatan yang lebih tinggi, yaitu 52 persen di atas Rp 2 juta.
Dalam penelitian tersebut, 72 persen pengguna layanan keuangan digital memiliki akun bank formal. Sedangkan hanya 57 persen pengguna Laku Pandai yang memiliki akun bank formal. “Cukup banyak responden yang tidak memiliki akses layanan keuangan formal, karena tidak mampu memenuhi saldo minimal,” tutur Chaikal.
Menurut Chaikal, biaya akses yang lebih rendah menjadi salah satu alasan masyarakat beralih ke Laku Pandai. Kualitasnya pun, kata Chaikal, lebih baik dibandingkan dengan layanan keuangan nonbank dan nonformal lainnya.
Hambatan yang masih terjadi dalam pertumbuhan inklusi, ujar Chaikal, adalah sebagian responden belum mengetahui adanya layanan tersebut. “Indikasi lainnya ada biaya yang lebih tinggi, terutama untuk penarikan,” tutur Chaikal.
Penelitian mengenai Laku Pandai dilakukan di 10 provinsi dan 22 kabupaten dan kota, terdapat 1.38 responden, yang terdiri atas 223 pengguna layanan keuangan digital, 448 pengguna Laku Pandai, dan 357 bukan pengguna kedua layanan tersebut.