Grab Akuisisi Uber, Begini Kisah Kecewanya Para Pengguna

Senin, 9 April 2018 09:05 WIB

Eks pengemudi ojek online Uber menjalani tes safety riding dalam persyaratan masuk menjadi pengemudi Ojek online Grab di halaman GOR Benhil, Jakarta Pusat, Jumat, 6 April 2018. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan aplikasi Grab resmi mengambil alih unit bisnis, Uber, di Asia Tenggara pada 8 April 2018. Beberapa pengguna setia Uber mengaku kehilangan akibat bergabungnya kedua aplikasi tersebut.

Salah satu pengguna setia Uber yang kecewa atas akuisisi tersebut adalah Daniyah. Wanita berusia 23 tahun itu menyayangkan hilangnya Uber sebagai salah satu aplikasi transportasi online tersebut. Sebab, selama ini, kata Daniyah, Uber adalah aplikasi transportasi online yang mematok harga termurah per kilometer.

Baca: 300 Pengemudi Uber Mendaftar ke Grab Bike per Hari

“Saya kehilangan dan terpukul. Bisa bangkrut saya, karena harga Uber selama ini yang paling murah,” kata Daniyah kepada Tempo, Ahad, 8 April 2018. Daniyah mengatakan, selama ini harga aplikasi pesaing Uber, yakni Grab dan Go-Jek dua kali lebih mahal.

Hal yang sama dilontarkan oleh Eufrasia Erika, salah satu pengguna Uber lainnya. “Uber itu paling murah, pernah saya dari Jatiwaringin - Kampung Melayu hanya dipatok Rp 2.500, murah banget jadi sedih karena sekarang sudah enggak ada,” kata Erika.

Advertising
Advertising

Per Ahad, 8 April 2018 itu, Uber bergabung dalam keluarga besar Grab. Para pengguna tidak dapat lagi menggunakan aplikasi transportasi online tersebut. Uber juga mengirim email kepada para pengguna yang mengingatkan untuk segera mengunduh aplikasi Grab dan membuat akun.

Selain di Indonesia, Grab mengambil bisnis Uber di Kamboja, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, serta Vietnam. Saat mengumumkan akuisisi, Grab menargetkan penguasaan pasar layanan pesan-antar makanan di Asia Tenggara. "Kami akan menciptakan lebih banyak manfaat untuk konsumen, pengemudi, agen pengiriman, dan mitra merchant kami yang terus berkembang," ujar Co-founder Grab Tan Hooi Ling, Senin lalu.

Kerja sama antara Uber dan Grab sudah terlihat dari investor yang sama dari kedua perusahaan. Bank asal Jepang, SoftBank Group, merupakan investor kakap di Uber dan Grab. SoftBank pula yang mendorong konsolidasi antara kedua perusahaan itu.

Saat berkunjung ke India pada Februari lalu, CEO Uber Dara Khosrowshahi mengatakan Uber tetap berkomitmen melayani konsumennya di Asia Tenggara. Padahal kondisi perusahaan saat itu sedang berdarah-darah. Uber sendiri menolak berkomentar atas rencana ini.

Hengkangnya Uber dari Asia Tenggara membuat peta persaingan di industri transportasi online di Indonesia kian sempit. Saat ini, saingan terberat Grab hanya tinggal Go-Jek.

Berita terkait

Asal-usul Turnamen Piala Thomas dan Uber

2 hari lalu

Asal-usul Turnamen Piala Thomas dan Uber

Laga Piala Thomas dan Piala Uber berlangsung di Chengdu High-tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, Cina, sejak 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

4 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

26 hari lalu

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini menjadi momen terakhir bagi Presiden Jokowi. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Jokowi?

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

27 hari lalu

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

Presiden Jokowi membagikan 1.000 paket sembako untuk para pengemudi ojek online di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

29 hari lalu

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan pembahasan tentang tunjangan hari raya (THR) untuk ojek online (Ojol) dibahas setelah Lebaran

Baca Selengkapnya

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

31 hari lalu

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

Perusahaan menolak memberi THR untuk pengemudi ojek online atau Ojol. SPAI menyebut insentif yang ditawarkan perusahaan tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

35 hari lalu

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

Analis ketenagakerjaan memandang pekerja ojek online dan kurir seharusnya memperoleh THR Lebaran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

35 hari lalu

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menolak segala bentuk insentif dari aplikator untuk pengemudi ojek online (ojol) dan kurir logistik.

Baca Selengkapnya

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

36 hari lalu

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Sopir Taksi Online Grab yang Diduga Berusaha Menculik dan Peras Penumpang Rp100 Juta

36 hari lalu

Polisi Tangkap Sopir Taksi Online Grab yang Diduga Berusaha Menculik dan Peras Penumpang Rp100 Juta

Dari laporan korban dugaan pemerasan oleh sopir taksi online itu, polisi bekerja sama dengan Grab untuk menangkap tersangka MI, 30 tahun.

Baca Selengkapnya