Kajian IDB dan Bank Dunia Soroti Sistem Keuangan Islam untuk SDGs

Rabu, 4 April 2018 06:07 WIB

Mendongkrak Lembaga Keuangan Syariah

TEMPO.CO, Jakarta - Laporan Islamic Development Bank (IDB) dan Bank Dunia menyoroti potensi sistem keuangan berbasis syariah untuk memobilisasi sumber pendanaan yang bisa memenuhi kebutuhan pembiayaan jangka panjang. Pendanaan ini kelak mendorong tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGS).

Laporan atau kajian bertajuk The Role of Islamic Finance Long-Term Investment itu disampaikan Presiden IDB Bandar Hajjar di tengah-tengah pertemuan IDB Global Forum on Islamic Finance ke-13 di Tunis pada Senin siang, 2 April 2018.

Acara tersebut bagian dari pertemuan tahunan IDB ke-43 yang berlangsung di Tunis, Tunisia. Ini merupakan laporan IDB dan Bank Dunia edisi kedua setelah edisi pertama diluncurkan pada 2016.

Baca: Pertemuan di Tunisia, IDB Fokuskan Pembangunan Berkelanjutan

Dalam pidatonya, Bandar Hajjar menekankan pentingnya peran memobilisasi sumber-sumber keuangan bagi investasi jangka panjang demi mencapai sejumlah target dalam pembangunan berkelanjutan.

Advertising
Advertising

“Dengan intervensi kebijakan yang pas, infrastruktur keuangan dan keberagaman produk yang inovatif, keuangan Islami dapat menjadi katalis menjembatani kesenjangan pembiayaan jangka panjang,” kata Bandar Hajjar.

Inisiatif bersama antara IDB dan Bank Dunia ini, menurut Bandar Hajjar, merefleksikan paradigma global mengenai keuangan berbasis Islam dan peran keuangan Islami untuk meningkatkan pembiayaan jangka panjang.

Kebutuhan investasi jangka panjang sangat penting untuk memenuhi SDGs. Itu sebabnya laporan ini mengusulkan untuk memanfaatkan keuangan Islami yang menonjolkan skema berbagi risiko.

Sumber pendanaan tradisional, termasuk dari pemerintah dan institusi pembangunan multilateral, dinilai tidak cukup untuk memenuhi pembiayaan jangka panjang. Salah satu penyebabnya adalah investasi yang terlalu banyak ditempatkan pada instrumen jangka pendek dan menengah.

Laporan ini mengungkapkan sistem berbagi risiko dapat memerankan peran penting dalam memobilisasi dana investasi jangka panjang tersebut.

Meski memiliki potensi besar, pangsa pasar finansial berbasis Islam masih sangat minim dibandingkan pasar keuangan global.

Itu sebabnya, laporan ini merekomendasikan sejumlah kebijakan, antara lain memperkuat sistem keuangan Islam dengan mengembangkan satu kerangka hukum yang suportif. Baik dari sisi administratif maupun iklim investasi, sehingga bisa meningkatkan kerangka institusi dan keberagaman instrumen bagi pembiayaan jangka panjang.

Laporan ini juga mempromosikan keuangan Islam untuk menyediakan pembiayaan jangka panjang yang lebih efisien. Caranya dengan mengubah paradigma dari ketergantungan instrumen investasi jangka pendek menjadi invetasi bernilai tambah ekonomi.

Pengembangan pasar modal bagi instrumen berbasis syariah, menurut laporan ini, salah satu cara memobilisasi pendanaan bagi proyek jangka panjang, dengan melibatkan investor, dana pensiun, firma aset manajemen, dan sejumlah perusahaan private equity.

Dewan Gubernur Islamic Development Bank (IDB) menggelar pertemuan tahunan ke-43 di Tunis, Tunisia. Perhelatan yang akan dibuka resmi pada Rabu, 4 April 2018, ini membahas sejumlah isu yang berhubungan erat dengan SDGs.

Simak: IDB Akan Bantu Indonesia US$ 5,2 Miliar hingga 2020

Meski pertemuan tahunan resmi dibuka pada Rabu, sejumlah diskusi dengan tema pembangunan berkelanjutan sudah berlangsung sejak Ahad, 1 April 2018.

Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Deputi Bidang Kemartiman dan Sumber daya Alam Kementerian Bappenas Arifin Rudiyanto hadir mewakili Indonesia dalam pertemuan tersebut.

Perhelatan IDB yang akan berakhir pada Kamis, 5 April 2018, ini diikuti sekitar 60 delegasi dan 1.000 peserta, termasuk investor, para pakar, dan pelaku usaha ekonomi.

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

2 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

9 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

28 hari lalu

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

Penilaian awal ini kemungkinan besar merupakan perkiraan yang terlalu rendah terhadap kerusakan, kerugian, dan kebutuhan nyata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

29 hari lalu

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

Sumber di Bank Dunia memperingatkan Ukraina bisa terperosok dalam utang jika negara-negara Barat tak hapus atau restrukturisasi utang

Baca Selengkapnya

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

30 hari lalu

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

Hari Bank Dunia atau World Bank Day diperingati setiap 1 April. Hal ini karena pada tanggal tersebut, organisasi bank dunia atau World Bank didirikan

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

37 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas oleh Pemerintah Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud: Anomali

59 hari lalu

Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas oleh Pemerintah Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud: Anomali

Deputi Inklusi TPN Ganjar-Mahfud mengkritik program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo-Gibran yang dibahas pemerintah Jokowi saat ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

59 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

Bank Dunia mengomentari program usungan Prabowo Subianto, yaitu makan siang gratis. Bank BRI akan membagikan dividen Rp 48 T.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran?

2 Maret 2024

Apa Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran?

Bank Dunia menilai program andalan pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran tersebut bisa memberikan dampak pada ekonomi.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Dibahas Pemerintah, Timnas AMIN Ingatkan Potensi Defisit

2 Maret 2024

Makan Siang Gratis Dibahas Pemerintah, Timnas AMIN Ingatkan Potensi Defisit

Tanggapan Timnas AMIN terhadap program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya