Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertemuan di Tunisia, IDB Fokuskan Pembangunan Berkelanjutan

image-gnews
Islamic Development Bank. Wikipedia.org
Islamic Development Bank. Wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Tunis—Dewan Gubernur Islamic Development Bank (IDB) menggelar pertemuan tahunan ke-43 di Tunis, Tunisia. Perhelatan yang akan dibuka resmi pada Rabu, 4 April 2018, ini membahas sejumlah isu yang berhubungan erat dengan target pembangunan berkelanjutan atau Suistainable Development Goals (SDGs).

Sesuai tema tahun ini, perhelatan yang dihadiri 57 menteri keuangan dari sejumlah negara yang merupakan anggota Islamic Development Bank membahas peran inovasi dan transformasi teknologi digital dalam menjalin kemitraan pembangunan yang berkelanjutan. “Platform berbasis elektronik akan memobilisasi sumber-sumber pendanaan yang mendukung kemitraan pembangunan berkelanjutan,” kata Presiden IDB Bandar Hajjar, pada Senin siang, 2 April 2018, waktu Tunisia.

Inovasi teknologi bisa mendorong investasi jangka panjang yang berguna bagi sejumlah proyek pembangunan. “Salah satu isu utama adalah berapa dana yang dibutuhkan untuk jangka panjang,” kata Bandar Hajjar. Untuk memenuhi sejumlah target dalam pembangunan berkelanjutan (SDGs), dana investasi yang dibutuhkan setiap tahun mencapai US$ 2,5 triliun.

Pemanfaatan inovasi teknologi digital juga akan berimplikasi pada rantai nilai produk barang dan jasa. Salah satunya di sektor pertanian. Pembiayaan untuk para petani, misalnya, tidak cukup hanya melalui pemberian bantuan pupuk. Itu sebabnya Bandar Hajjar mendorong negara-negara anggota IDB mencari jalan agar pembiayaan dan distribusi hasil panen bisa meningkatkan rantai nilai.

 IDB juga tidak hanya fokus pada pembiayaan. “Semata-mata memberikan pembiayaan tidak akan menyelesaikan persoalan,” kata Bandar Hajjar. Menurut dia, IDB harus menjadi fasilitator dengan menyediakan pelatihan agar para petani memiliki masa depan yang lebih baik. Termasuk menjadi fasilitator agar negara-negara yang menjadi anggota IDB memiliki keunggulan komparatif (comparative advantage) pada dua atau tiga sektor tertentu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak cuma meningkatkan rantai nilai, pemanfaatan teknologi digital terbukti bemanfaat bagi perusahaan rintisan maupun pelaku usaha kecil dan menengah. Bandar Hajjar mencontohkan bagaimana negara yang minim sumber daya alam—seperti Jepang, Korea Selatan, dan Singapura—mampu tumbuh menjadi kekuatan ekonomi dunia berkat inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Contoh lainnya adaalah pemanfaatan teknologi di sektor transportasi, seperti Uber. “Teknologi menekan ongkos produksi dan menciptakan banyak pekerjaan,” ujar Bandar Hajjar. Karena itu, ia mendorong para anggota IDB memaksimalkan pemanfaatan inovasi teknologi.

Pada kesempatan yang sama, Bandar Hajjar juga menekannya pentingnya keterlibatan sektor swasta dalam proyek-proyek pembangunan. “Tanpa keterlibatan mereka, pembangunan tidak akan berjalan.” Keterlibatan sektor swata ini dapat memenuhi kebutuhan para anggota IDB. Itu sebabnya, iklim investasi perlu ditingkatkan agar bisa memobilisasi sumber-sumber pendanaan yang bisa mengimplementasikan proyek-proyek pembangunan.

Meski pertemuan tahunan resmi dibuka pada Rabu besok, sejumlah diskusi dengan tema pembangunan berkelanjutan sudah berlangsung sejak Ahad, 1 April 2018. Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Deputi Bidang Kemartiman dan Sumber daya Alam Kementerian Bappenas Arifin Rudiyanto hadir mewakili Indonesia dalam pertemuan ini. Perhelatan yang akan berakhir pada Kamis, 5 April 2018, ini diikuti sekitar 60 delegasi dan 1.000 peserta, termasuk investor, para pakar, dan pelaku usaha ekonomi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BPKH Jadi Pengendali Bank Muamalat dengan 78 Persen Saham Setelah Terima Hibah

17 November 2021

Bank Muamalat. bankmuamalat.co.id
BPKH Jadi Pengendali Bank Muamalat dengan 78 Persen Saham Setelah Terima Hibah

BPKH menggenggam sebanyak 78,45 persen saham Bank Muamalat.


Di Pertemuan IDB, Sri Mulyani: Keuangan Islam Tetap Menjanjikan

4 April 2018

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati berpidato dalam pertemuan negara-negara G-20 di Buenos Aires, Argentina, 20 Maret 2018.  facebook.com
Di Pertemuan IDB, Sri Mulyani: Keuangan Islam Tetap Menjanjikan

Sistem keuangan Islam, menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, menjadi salah satu yang tercepat pertumbuhannya dalam industri keuangan global.


Kajian IDB dan Bank Dunia Soroti Sistem Keuangan Islam untuk SDGs

4 April 2018

Mendongkrak Lembaga Keuangan Syariah
Kajian IDB dan Bank Dunia Soroti Sistem Keuangan Islam untuk SDGs

Laporan Islamic Development Bank (IDB) dan Bank Dunia yang diluncurkan di Tunis, memaparkan potensi keuangan berbasis syariah bagi pencapaian SDGs.