Pertalite Naik, Pemda Diminta Kurangi Pajak Bahan Bakar

Jumat, 30 Maret 2018 13:26 WIB

Ilustrasi Pertalite. Dok.TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Center for Budget Analysis meminta Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo agar menginstruksikan pemerintah daerah tingkat provinsi mengambil solusi atas kondisi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite senilai Rp200.

"Salah satu kebijakan yang bisa dilakukan pemerintah provinsi adalah dengan menurunkan pajak bahan bakar kendaraan bermotor atau PBBKB," kata Jajang Nurjaman, Koordinator Investigasi CBA, dalam siaran tertulisnya, Jumat, 30 Marer 2018.

Jajang menjelaskan, langkah tersebut merupakan yang paling bijak dan memungkinkan dilakukan pemerintah provinsi di tengah-tengah kesulitan warganya. Ia mengatakan, Pemprov Riau yang berencana menurunkan PBBKB bisa menjadi contoh untuk daerah-daerah lainnya. Padahal, PBBKB Riau sebelumnya dua kali lipat dibandingkan provinsi lain, yaitu sebesar 10 persen.

Simak: Pertamina Naikkan Harga Pertalite Rp200 Mulai 24 Maret 2018

"Namun dengan adanya kenaikan BBM Pertalite, pemerintah daerah ini mengambil langkah baik. Diharapkan kebijakan final yang diambil Pemprov Riau bisa mengurangi PBBKB di bawah 3 persen," ujarnya.

Advertising
Advertising

Menurut Jajang, dengan adanya kenaikan harga BBM jenis Pertalite, pemerintah daerah wajib hadir dan mengambil sikap bijak dengan menurunkan PBBKB yang sebelumnya sebesar 5 persen menjadi 3 persen atau di bawahnya. Sebab, yang merasakan dampak dari naiknya BBM bukan hanya warga Riau, tapi juga masyarakat di daerah lainnya.

Jajang menuturkan, pemerintah provinsi tidak perlu khawatir jika Pendapatan Asli Daerah (PAD) berkurang karena adanya penurunan PBBKB. Faktanya, kata dia, masih banyak sumber pendapatan lainnya yang dapat dimaksimalkan. Misalnya, Jajang menyebutkan pajak kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor, pajak air permukaan, pajak pokok. "Belum lagi termasuk retribusi, serta PAD lain-lain yang sah," katanya.

Selain itu, Jajang mengatakan hingga saat ini, seluruh pemerintah daerah masih mengandalkan kebutuhan belanjanya dari pemerintah pusat. Bahkan untuk urusan yang berkaitan langsung dan penting bagi masyarakat, seperti dana pendidikan, hanya Provinsi DKI Jakarta yang sanggup menganggarkan dana pendidikan sampai 20 persen dari PAD. Provinsi lainnya sebagian besar di bawah 5 persen dari PAD.

Ia menambahkan, belum lagi fakta lainnya di mana sebagian besar dana APBD habis untuk pos anggaran tidak produktif. Berdasarkan di tahun 2016, APBD seluruh provinsi 70,9 persen dihabiskan untuk belanja pegawai.

"Melihat fakta-fakta di atas, CBA meminta Mendagri untuk tidak ragu-ragu mendorong dan menginstruksikan pemerintah provinsi agar segera merevisi kebijakan terkait pajak daerah, yakni menurunkan pajak bahan bakar kendaraan bermotor paling tinggi 3 persen," ucap Jajang.

Ikuti terus berita tentang Petralite di Tempo.co

Berita terkait

Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

4 hari lalu

Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat dari fraksi PKS menyatakan setuju dengan pembatasan Pertalite dan LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Sebut Konsumsi BBM Capai Puncak Tertinggi di H-1 Lebaran

15 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Sebut Konsumsi BBM Capai Puncak Tertinggi di H-1 Lebaran

Pertamina Patra Niaga menyebut kenaikan tertinggi gasoline terjadi pada produk Pertamax Turbo yang mencapai 104 persen.

Baca Selengkapnya

Bahaya BBM Campur Air pada Kendaraan, Bagaimana Mengatasinya?

23 hari lalu

Bahaya BBM Campur Air pada Kendaraan, Bagaimana Mengatasinya?

Belum lama ini kasus BBM campur air mengemuka. Apa bahayanya bagi kendaraan? Bagaimana mengatasinya?

Baca Selengkapnya

Konsumsi BBM Jenis Gasolin saat Lebaran di Sumatra Barat Diprediksi Naik, Gasoil Turun

26 hari lalu

Konsumsi BBM Jenis Gasolin saat Lebaran di Sumatra Barat Diprediksi Naik, Gasoil Turun

Pertamina Patra Niaga memprediksi konsumsi BBM jenis gasolin bakal meningkat saat libur Idul Fitri 2024 di Sumatra Barat.

Baca Selengkapnya

BBM Oplosan dan Pertamax Palsu Beredar di Sekitar Jakarta, Dosen ITB Ungkap Kerugian Korban

28 hari lalu

BBM Oplosan dan Pertamax Palsu Beredar di Sekitar Jakarta, Dosen ITB Ungkap Kerugian Korban

Pengelola SPBU mengubah warna Pertalite yang hijau menjadi biru seperti Pertamax.

Baca Selengkapnya

Kasus Pertalite Campur Air, Pelaku Terancam Penjara 6 Tahun

28 hari lalu

Kasus Pertalite Campur Air, Pelaku Terancam Penjara 6 Tahun

Pertamina menyatakan pelaku kasus pencampuran Pertalite dengan air bisa dikenai sanksi pidana 6 tahun penjara dan denda Rp 60 miliar.

Baca Selengkapnya

Pertalite Akan Segera Dihapus? Berikut Kandungan Pertamax 92

29 hari lalu

Pertalite Akan Segera Dihapus? Berikut Kandungan Pertamax 92

Rencana penghapusan Pertalite telah disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Baca Selengkapnya

Pertamax Palsu Bikinan SPBU Nakal, Ini Tips Cek Kualitas dan Kemurnian BBM

29 hari lalu

Pertamax Palsu Bikinan SPBU Nakal, Ini Tips Cek Kualitas dan Kemurnian BBM

Polisi mengungkap kasus pemalsuan bahan bakar minyak atau BBM jenis Pertamax di Tangerang, Jakarta Barat dan Kota Depok

Baca Selengkapnya

Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

29 hari lalu

Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

Kecurangan di SPBU Pertamina kembali terungkap. Setelah switch dispenser untuk kurangi takaran yang disebut tuyul dan Pertalite dicampur air, kini....

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

29 hari lalu

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.

Baca Selengkapnya