Mediasi dengan Ojek Online, Moeldoko: Operator Siap Naikkan Tarif

Rabu, 28 Maret 2018 20:10 WIB

Moeldoko. dok.TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko menggelar rapat dengan pimpinan perusahaan penyedia aplikasi transportasi online, Go-Jek dan Grab. Pertemuan yang juga dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara itu menyepakati kenaikan tarif per kilometer yang dibayarkan untuk pengemudi ojek online.

"Aplikator itu intinya ingin menyejahterakan para driver-nya. Prinsipnya, mereka akan menyesuaikan (tarif per kilometer). Mereka siap untuk menaikkannya," ujar Moeldoko usai rapat di kantornya, Jakarta, Rabu, 28 Maret 2018.

Baca: Demo Grab Go-Jek, YLKI: Tarif Ojek Online Tak Bisa Diatur

Moeldoko mengatakan pemerintah belum mengetahui besaran tarif yang akan diterapkan perusahaan. Dia menuturkan, pemerintah hanya mengusulkan besaran yang wajar dan menyerahkan keputusannya kepada perusahaan.

Besaran kenaikan tarif, menurut Moeldoko, adalah hak perusahaan untuk menentukan. "Kami tidak boleh menekan karena mereka juga punya perhitungan tersendiri untuk mengeluarkan seberapa per kilometernya," kata dia.

Advertising
Advertising

Besaran tarif yang ditawarkan pemerintah dihitung oleh Kementerian Perhubungan. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, tarif yang diusulkan untuk dibayarkan kepada pengemudi ojek online minimal sebesar Rp 2 ribu per kilometer.

Angka tersebut naik Rp 400 dari tarif saat ini yaitu Rp 1.600. "Tapi Rp 2 ribu itu bersih ya, bukan dipotong menjadi Rp 1.500," katanya.

Menteri Budi menuturkan, besaran tarif itu dihitung dengan mempertimbangkan sejumlah hal. "Dari perhitungan kami, ada harga pokok sekitar Rp 1.400 sampai Rp 1.600. Dengan nilai keuntungan dan jasa, sehingga menjadi Rp 2 ribu," kata dia.

Setelah pertemuan sore ini, Go-Jek dan Grab akan menghitung besaran tarif per kilometer yang akan mereka terapkan. Keputusannya akan diumumkan pada Senin, 2 April 2018.

Kenaikan tarif per kilometer ini merupakan tuntutan pengemudi ojek online. Mereka merasa dirugikan karena perang tarif antar penyedia transportasi online. Kemarin, mereka berunjuk rasa di depan Istana Merdeka. Siang harinya perwakilan pengemudi ojek online diterima Presiden Joko Widodo dan menyampaikan keluhannya.

Berita terkait

Pengemudi Ojol Gerebek Lapak Tambal Ban yang Diduga Sebar Ranjau Paku

6 hari lalu

Pengemudi Ojol Gerebek Lapak Tambal Ban yang Diduga Sebar Ranjau Paku

Sekelompok ojek online (ojol) menggerebek lapak tambal ban karena diduga telah menebar ranjau paku di sekitar area usahanya

Baca Selengkapnya

Angkot Ugal-Ugalan Tabrak Motor, Penumpang Ojol Terseret

8 hari lalu

Angkot Ugal-Ugalan Tabrak Motor, Penumpang Ojol Terseret

Sebuah angkot 06A jurusan Jatinegara-Gandaria menabrak ojek online (Ojol) dan penumpangnya yang tengah berhenti di Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jaktim

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

17 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

24 hari lalu

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) akan menambah 2 ribu SPKLU untuk kendaraan listrik tahun ini.

Baca Selengkapnya

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

40 hari lalu

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini menjadi momen terakhir bagi Presiden Jokowi. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Jokowi?

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

40 hari lalu

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

Presiden Jokowi membagikan 1.000 paket sembako untuk para pengemudi ojek online di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

43 hari lalu

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan pembahasan tentang tunjangan hari raya (THR) untuk ojek online (Ojol) dibahas setelah Lebaran

Baca Selengkapnya

Reaksi Moeldoko hingga Gibran atas Permintaan agar MK Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres

43 hari lalu

Reaksi Moeldoko hingga Gibran atas Permintaan agar MK Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres

Moeldoko mengatakan Presiden Jokowi telah merencanakan bansos jauh sebelum rangkaian kegiatan Pilpres 2024 bergulir.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

45 hari lalu

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

Perusahaan menolak memberi THR untuk pengemudi ojek online atau Ojol. SPAI menyebut insentif yang ditawarkan perusahaan tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

Tawarkan Ferienjob di Jerman ke Universitas, Bos PT SHB Temui Kemendikbud, Kemenlu Hingga KSP

45 hari lalu

Tawarkan Ferienjob di Jerman ke Universitas, Bos PT SHB Temui Kemendikbud, Kemenlu Hingga KSP

Bos PT SHB Enik Waldkonig mengaku menemui sejumlah lembaga negara saat mau menawarkan program ferienjob ke universitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya