Kemenkeu: 60 Persen Utang Pemerintah dari SBN Dikuasai Domestik

Selasa, 27 Maret 2018 09:51 WIB

Peminat Surat Utang Negara Membeludak

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah membantah pernyataan The Institute for Development of Economics and Finance (Indef) bahwa utang pemerintah yang mayoritas berasal dari penerbitan surat berharga negara (SBN) dikuasai oleh pihak asing. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Scenaider Clasein Hasudungan Siahaan mengatakan saat ini utang pemerintah masih didominasi investor domestik.

“Tidak benar. Ini masih didominasi investor Indonesia sebagian besar,” kata Scenaider kepada Tempo di kantornya, Jakarta Pusat, Senin, 26 Maret 2018. Dari data yang dimilikinya, sekitar 60 persen utang pemerintah didominasi investor domestik, dan sisanya pihak asing hanya menguasai sekitar 40 persen utang pemerintah.

Baca: Utang ke Cina Naik, Indef Ingatkan Pemerintah Soal Risiko Politik

Scenaider juga keberatan atas istilah bahwa Indonesia “dijajah asing” lewat utang. Sebab, utang yang dipinjamkan oleh pihak asing sama-sama menguntungkan bagi mereka dan Indonesia sendiri. “Kalau dijajah asing, istilah itu terlalu membabi buta, ini kan business to business. Kalau penjajahan kan satu untung satu buntung, kalau ini sama-sama untung,” tuturnya.

Ekonom senior Indef, Faisal Basri, sebelumnya menyebutkan bahwa pemerintah mengobral utang dengan SBN yang dimiliki pihak asing. “SBN dikuasai asing enggak apa-apa, kalau enggak ada gejolak. Sekarang kita dijajah pasar yang sekarang gonjang-ganjing. Indonesia makin obral utang,” ucapnya, Rabu pekan lalu.

Advertising
Advertising

Faisal menuturkan pemerintah seperti tersandera oleh pihak asing akibat dominasi kepemilikan SBN dalam utang negara. Sebab, pemerintah tidak bisa mengendalikan pergerakan pasar. Akhirnya, pemerintah harus bergantung pada suku bunga asing.

Berdasarkan data dari Bank Indonesia, hingga Januari 2018, utang pemerintah memang kebanyakan berasal dari penerbitan SBN yang mencapai US$ 124.550 atau setara dengan Rp 1,7 triliun. Jumlah SBN internasional atau asing sebesar US$ 59,704 atau setara dengan Rp 819 juta. Sedangkan SBN domestik mencapai US$ 64,845 atau setara dengan Rp 889 juta.

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

5 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

2 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

6 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

6 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

7 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

7 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

7 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

8 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

8 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

9 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya