Qatar Siapkan Investasi Bangun Wisata Mewah di Mandalika

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 25 Maret 2018 13:18 WIB

Dua orang bocah bermain ayunan di pantai Tanjung Aan kawasan KEK Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, 30 Mei 2017. Lokawi wisata ini sering dikunjungi oleh wisatawan asing untuk berselancar. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika menarik minat investor Qatar untuk menanamkan modal. Delegasi Qatar, yang dipimpin CEO Qatar Investment Authority (QIA) Sheikh Abdullah bin Muhamed bin Saoud Al Thani didampingi tiga staf, telah mengadakan pertemuan guna membahas tindak lanjut kerja sama investasi dengan Indonesia.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Nusa Tenggara Barat Lalu Gita Ariadi mengatakan QIA tertarik berinvestasi di tiga area. Ketiga area itu adalah di lokasi rencana pembangunan marina, lokasi pengembangan golf, dan lokasi luxury area untuk perhotelan di sisi timur kawasan.

"Tidak hanya membahas rencana investasi QIA di KEK Mandalika, tapi juga peluang investasi di tempat lainnya, termasuk membahas kerja sama pendanaan investasi bidang infrastruktur dan fasilitas perpajakan," ujar Gita melalui pesan singkat, Minggu, 25 Maret 2018.

Simak: BKPM: Investasi E-Commerce Sulit Didata

Keinginan Qatar untuk berinvestasi makin kuat setelah hadirnya investor Vinci asal Prancis di KEK Mandalika, yang di dalamnya juga terdapat saham QIA. Dengan demikian, dari sisi bisnis dinilai sangat positif untuk saling melengkapi.

Advertising
Advertising

Menurut anggota Dewan Perwakilan Daerah dari daerah pemilihan NTB, Baiq Diah Ratu Ganefi, dengan tingginya minat investor untuk menanamkan modal, NTB harus benar-benar berbenah dan mempersiapkan diri sehingga layak menjadi daerah tujuan investasi.

"Jangan karena investasi akan masuk kita tidak berbenah. Kita harus bangga bahwa menjaga investor aman di daerah kita untuk berinvestasi," ucapnya.

Deputi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bidang Pengembalian Pelaksanaan Penanaman Modal M. Azhar Lubis menekankan pentingnya kemudahan dan kejelasan prosedur investasi kepada calon investor. "Bagaimana orang mau investasi kalau susah. Investor itu butuhnya sederhana. Hanya tiga hal, (yakni) apa persyaratannya, berapa lama, dan kalau ada biaya berapa. Itu saja dan mereka bisa langsung melengkapi persyaratan," tuturnya.

Menurut catatan Bisnis, NTB setidaknya telah menyiapkan dua kawasan investasi selain Mandalika. Kawasan tersebut adalah kawasan Samota (Teluk Saleh, Pulau Moyo, dan Tambora) serta Global Hub Bandar Kayangan.

Dari tiga kawasan tersebut, hanya KEK Mandalika yang saat ini baru berproses, sementara Samota dan Global Hub masih terus digodok. Dua kawasan tersebut sedianya akan didorong melalui Kebijakan Kemudahan Langsung Investasi Konstruksi atau disebut juga KLIK, seperti tertuang dalam Keputusan Kepala BKPM Nomor 17 Tahun 2017.

BISNIS

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

1 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

2 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

2 hari lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

2 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

3 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

3 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

3 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

3 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya