Waspada Sarden Mengandung Cacing, Giliran BPOM Banda Aceh Sidak

Jumat, 23 Maret 2018 10:26 WIB

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pekanbaru menggelar inspeksi mendadak di sejumlah pasar di Pekanbaru. Petugas menemukan setidaknya 15 kaleng ikan sarden makarel kalengan. RIYAN NOFITRA

TEMPO.CO, Banda Aceh - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Banda Aceh mengimbau masyarakat mewaspadai ikan sarden kalengan mengandung cacing. "Waspadai ikan kaleng yang mengandung cacing, seperti ditemukan di daerah lain, beberapa waktu lalu," kata Kepala BBPOM Banda Aceh Zulkifli di Banda Aceh, Kamis, 22 Maret 2018.

Hal itu disampaikan Zulkifli di sela-sela inspeksi mendadak yang dilakukan tim BBPOM Banda Aceh serta instansi terkait lainnya ke sejumlah toko swalayan dan pusat perbelanjaan di Kota Banda Aceh. Sidak ini dilakukan merespons pemberitaan viral soal ikan sarden kalengan yang mengandung cacing.

Baca: Salah Satu Pengimpor Sarden Cacing Pernah Tersangkut Masalah Mutu

BBPOM Kota Pekanbaru sebelumnya mengumumkan ada tiga merek ikan sarden kalengan mengandung cacing. Ketiga merek ikan sarden itu adalah Farmer Jack, IO, atau HOKI.

Lebih jauh, Zulkifli meminta masyarakat tak lagi mengonsumsi ikan sarden dari ketiga merek itu. Sebab dikhawatirkan akan menyebabkan gangguan kesehatan, terutama menyebabkan pendarahan dan pembengkakan usus. "Cacing ini sejenis parasit tentu itu sangat berbahaya bagai kesehatan. Di antaranya itu tadi, terjadinya pendarahan dan pembengkakan usus," katanya.

Advertising
Advertising

Selain mengimbau masyarakat, kata Zulkifli, pihaknya juga memantau langsung ikan kaleng tersebut di pasaran. Pemantauan dilakukan dengan inspeksi mendadak ke sejumlah toko swalayan dan pusat perbelanjaan serta lainnya.

Zulkifli menyebutkan, dari hasil pemantauan langsung, hingga kini ikan kaleng yang mengandung cacing tersebut belum ditemukan di Kota Banda Aceh. Ikan kaleng tersebut produk impor dari Malaysia. "Kami akan terus pantau ikan kaleng mengandung cacing tersebut. Jika nanti ada ditemukan, produknya kami sita. Kami juga akan telusuri dari mana ikan kaleng tersebut didapat," tuturnya.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Batam Kepulauan Riau sebelumnya menarik ratusan kaleng berisi sarden yang mengandung cacing gilig di sejumlah supermaket setempat.
"Kami tarik sarden itu dari kemarin sampai sekarang masih berlangsung," kata Kepala Dinas Perindag Kota Batam, Zarefriadi di Batam, Kamis, 21 Maret 2018.

Tim Disperindag dua hari yang lalu telah mendatangi tiga supermaket dan mengumpulkan makanan kaleng itu. Dan kemarin, tim kembali menelusuri dua hingga tiga supermaket untuk mencari sarden itu. Setelah ditarik, sarden itu akan dihancurkan.

ANTARA

Berita terkait

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

5 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

9 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

11 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

16 hari lalu

Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

Mengganti daging merah dengan ikan seperti ikan sarden, herring, hingga ikan teri dapat mencegah 750 ribu kematian setiap tahun pada 2050.

Baca Selengkapnya

BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

39 hari lalu

BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

Pemkot Depok akan menyusuri tiap pasar bersama BPOM untuk menjamin produk yang dijual aman dikonsumsi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

45 hari lalu

Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

Para pelaku jastip disebut memiliki berbagai trik untuk mengakali petugas Bea Cukai ketika mendarat di bandara atau pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

46 hari lalu

Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

Pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, mengatakan tak munculnya efek jera para pelaku jastip karena aturan tidak secara tegas.

Baca Selengkapnya

Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

46 hari lalu

Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

BPOM memusnahkan satu ton roti milk bun asal Thailand, pada Jumat, 8 Maret 2024. Roti itu hasil sitaan Bea Cukai Soekarno-Hatta dari 33 pelaku jastip.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Barang Impor Menuai Protes, Mendag: Ada yang Mengeluh itu Wajar

46 hari lalu

Pembatasan Barang Impor Menuai Protes, Mendag: Ada yang Mengeluh itu Wajar

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menanggapi maraknya protes terhadap aturan pembatasan barang impor yang boleh dibawa penumpang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Milk Bun 'Jastip' Asal Thailand Dimusnahkan, Sekarang Bawa Makanan dari Luar Negeri Dibatasi 5 Kg

49 hari lalu

Ribuan Milk Bun 'Jastip' Asal Thailand Dimusnahkan, Sekarang Bawa Makanan dari Luar Negeri Dibatasi 5 Kg

Bea Cukai Bandara Soeta memusnahkan 2.564 boks olahan pangan milk bun yang disita dari penumpang pesawat, kebanyakan barang jastip

Baca Selengkapnya