Survei: Pendapatan Sopir Go-Jek Lebih Tinggi dari Upah Minimum

Reporter

Zara Amelia

Kamis, 22 Maret 2018 14:25 WIB

Ruang tamu kantor Pusat PT. Go-Jek Indonesia di daerah Blok M, Jakarta, 26 Januari 2018. Suasana kantor yang nyaman ini hampir mirip dengan kantor perusahaan multinasional Google. TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Hadirnya aplikasi transportasi online Go-Jek mendongkrak pendapatan pengemudinya. Survei yang dilakukan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menyebutkan Go-Jek berkontribusi hingga Rp 9,9 triliun per tahun ke dalam perekonomian Indonesia.

Menurut manajer penelitian Paksi Walandouw, pendapatan rata-rata mitra pengemudi penuh waktu Go-Jek mencapai Rp 3,48 juta perbulan. Angka itu lebib besar 1,25 kali dibandingkan rata-rata upah minimum kota di 9 wilayah survei yang hanya sebesar Rp 2,8 juta per bulan. Angka Rp 3,48 juta didapat dari data pemerintah daerah yang diolah oleh peneliti.

Setelah bergabung dengan Go-Jek, menurut Paksi, rata-rata pendapatan mitra pengemudi menjngkat hingga 44 persen. Sementara, pengeluaran mitra pengemudi meningkat hingga 31 persen.

Penelitian dilakukan sejak Oktober hingga Desember 2017 dengan sampel 3.315 pengemudi roda dua, 3.465 konsumen, dan 806 mitra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang tergabung dalam fitur Go-Food. Para responden tersebar di sembilan wilayah, yakni Bandung, Bali, Balikpapan, Jabodetabek, DIY Yogyakarta, Makassar, Medan, Palembang, dan Surabaya.

Penelitian yang bekerja sama dengan Go-Jek Indonesia ini memiliki margin of error di bawah 5 persen. Meski begitu, penelitian ini hanya mencakup layanan transportasi Go-Ride dan Go-Food.

Baca: 7 Bank Ini Bakal Pungut Biaya Top Up Go-Pay

Advertising
Advertising

Paksi menyebutkan bahwa Go-Jek berkontribusi terhadap perekonomian melalui penghasilan mitra pengemudi dan mitra UMKM. Go-Jek menyumbang Rp 8,2 triliun per tahun atau Rp 682,6 miliar per bulan sejak bergabungnya mitra pengemudi. Sementara, penghasilan mitra UMKM yang tergabung dalam Go-Jek berkontribusi hingga Rp 1,7 triliun per tahun atau Rp 138,6 miliar per bulan.

“Jumlah kontribusi itu didapat dengan menanyakan berapa penghasilan sebelum dan sesudah bergabung dengan Go-Jek kepada pengemudi dan UMKM,” kata Paksi dalam pemaparannya di Hong Kong Café, Jakarta Pusat pada Kamis, 22 Maret 2018.

Sementara Go-jek juga mendorong mitra UMKM untuk beroperasi secara online sehingga lebih efisien dan mendapat pangsa pasar hang lebih besar. Volume transaksi mitra UMKM meningkat 85 persen dibanding sebelum bergabung dengan Go-Jek.

“Delapan puluh lima persen di antaranya meningkat lebih dari lima persen,” kata Paksi menambahkan. Selain itu, kata Paksi, 43 persen mitra UMKM juga mengalami kenaikan klasifikasi omzet.

Berita terkait

Peringatan Kominfo kepada Google dkk: Cara Daftar Ulang PSE di Indonesia dan Tenggatnya

28 Juni 2022

Peringatan Kominfo kepada Google dkk: Cara Daftar Ulang PSE di Indonesia dan Tenggatnya

Kominfo menyatakan sudah menunggu sejak 2020 dan tidak akan memberi toleransi lagi. Mengancam memblokir layanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Metro: Mati Lampu Akibat Gangguan Sutet PLN hingga UMP DKI 2021

2 November 2020

Terpopuler Metro: Mati Lampu Akibat Gangguan Sutet PLN hingga UMP DKI 2021

Sejumlah wilayah di Jakarta dan Bekasi dilaporkan mati lampu, Ahad siang, 1 November 2020. Penyebabnya adalah gangguan sistem pada gardu induk PLN.

Baca Selengkapnya

Belanja di Pasar Tradisional Yogyakarta Dapat Cashback Rp 10 Ribu

27 Oktober 2020

Belanja di Pasar Tradisional Yogyakarta Dapat Cashback Rp 10 Ribu

Belanja di pasar tradisional di Yogyakarta akan mendapatkan cashback senilai Rp 10 ribu. Promosi ini berlaku sampai 31 Desember 2020

Baca Selengkapnya

Soal Upah Minimum Provinsi 2021, Ridwan Kamil: Tunggu Kesepakatan

19 Oktober 2020

Soal Upah Minimum Provinsi 2021, Ridwan Kamil: Tunggu Kesepakatan

"Saya berdoa, yang penting kesepakatan itu di dapat tanpa ada dinamika-dinamika lagi. Karena kita sudah lelah dengan ini," kata Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Leony Tak Malu Berjaket Gojek Saat Wisuda, Kini Raih Beasiswa S2

3 Mei 2020

Leony Tak Malu Berjaket Gojek Saat Wisuda, Kini Raih Beasiswa S2

Operator aplikasi Gojek memberikan beasiswa pendidikan bagi salah seorang mitra drivernya di wilayah DIY- Jawa Tengah

Baca Selengkapnya

Bepergian dengan Ojol Aman Saat Virus Corona Mewabah?

23 Maret 2020

Bepergian dengan Ojol Aman Saat Virus Corona Mewabah?

Pengemudi dan pengguna ojol maupun taksi online, perlu aktif dalam mencegah penyebaran virus corona.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Gojek Shield Demi Keamanan Mitra dan Penumpang

12 Maret 2020

Cara Kerja Gojek Shield Demi Keamanan Mitra dan Penumpang

Gojek menyatakan keamanan dan keselamatan merupakan prioritas utama untuk menjaga kepercayaan pelanggan dan mitra kerja

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Aturan Upah di Omnibus Law agar Investor Tak Pergi

22 Februari 2020

Istana Sebut Aturan Upah di Omnibus Law agar Investor Tak Pergi

Staf Khusus Presiden Jokowi Bidang Hukum mengakui formula baru upah minimum dalam RUU Omnibus Law Cipta Kerja untuk menjamin investor tak pergi.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Pastikan Tak Turunkan UMP dalam Omnibus Law

17 Januari 2020

Pemerintah Pastikan Tak Turunkan UMP dalam Omnibus Law

Susiwijono menegaskan keberadaan RUU Omnibus Law tidak akan menghapus atau menurunkan standar upah minimum provinsi (UMP).

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Akui 100 Industri Hengkang dari Jabar karena Upah

28 November 2019

Ridwan Kamil Akui 100 Industri Hengkang dari Jabar karena Upah

Lebih dari 100 perusahaan di Jawa Barat hengkang ke Jawa Tengah karena alasan upah.

Baca Selengkapnya