BPOM: Ini Sebab 3 Merek Sarden Mengandung Cacing

Rabu, 21 Maret 2018 18:14 WIB

Tiga produk ikan sarden kalengan yang bercacing. (ki-ka) Farmer's Jack, Hoki, dan IO. Foto: Istimewa; Interfood; Bukalapak.com

TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pekanbaru, Kashuri, mengatakan cacing yang ditemukan di tiga merek ikan makarel kaleng merupakan jenis Anisakis Spesies. "Bukan cacing pita seperti informasi yang beredar," kata Kashuri, Rabu, 21 Maret 2018.

Kashuri menduga, keberadaan cacing dalam sarden tersebut akibat pengemasan yang tidak higienis. Pada dasarnya kata dia, cacing tersebut sebenarnya sudah ada dalam perut ikan makarel. Namun cacing akan mati saat proses sterilisasi pengalengan.

Baca: BPOM: 3 Merek Sarden Kaleng Terbukti Mengandung Cacing

"Masyarakat jangan salah persepsi, ini cacing yang sudah mati karena dalam proses pengalengan sarden itu ada sterilisasi dengan suhu di atas 100 derajat, bukan cacing hidup karena kemasakan rusak," tuturnya.

Ia mengatakan ada tiga merek ikan makarel kaleng yang terbukti mengandung cacing beredar di sejumlah wilayah Riau yakni Farmerjack, Hoki dan IO yang diduga berasal dari Singapura.

Advertising
Advertising

Kashuri mengimbau kepada masyararakat di Riau segera melaporkan kepada Balai POM bila masih menemukan produk itu di pasaran. Ikan sarden yang mengandung cacing itu dapat membawa dampak buruk bila dikonsumsi. Terlebih bagi masyarakat yang memiliki riwayat alergi dan asma.

"Dampaknya bila dikonsumsi dapat menyebabkan alergi dan gatal-gatal. Bahayanya kalau dikonsumsi orang yang sakit asma, tapi kalau orang normal itu tidak masalah," ucapnya.

Kashuri mengaku sejauh ini belum ditemukan adanya tiga produk tersebut di Pekanbaru. Ia meminta masyarakat tidak perlu panik dengan informasi yang beredar.

Informasi sarden mengandung cacing itu berawal dari temuan masyarakat di Tembilahan, Indragiri Hilir, pada Kamis pekan lalu. Tidak lama setelah itu, masyarakat Selatpanjang, Kepulauan Meranti juga menemukan adanya cacing dalam ikan kaleng tersebut.

"Setelah diperiksa laboratorium terkonfirmasi benar ada cacing jenis Anisakis Species. Terhadap hasil pemeriksaan ini kami telah mengeluarkan surat peringatan keras ke importir bahwa mereka harus menarik produknya yang beredar," ujarnya.

Menurut Kashuri, petugas BPOM telah berada di lapangan untuk memastikan penarikan produk yang beredar. "Importirnya yang di Batam dan Jakarta tengah melakukan penelusuran dan pengamanan, mereka sudah tarik sendiri," jelasnya.

Berita terkait

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

5 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

8 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

11 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

38 hari lalu

BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

Pemkot Depok akan menyusuri tiap pasar bersama BPOM untuk menjamin produk yang dijual aman dikonsumsi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

45 hari lalu

Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

Para pelaku jastip disebut memiliki berbagai trik untuk mengakali petugas Bea Cukai ketika mendarat di bandara atau pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

45 hari lalu

Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

Pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, mengatakan tak munculnya efek jera para pelaku jastip karena aturan tidak secara tegas.

Baca Selengkapnya

Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

46 hari lalu

Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

BPOM memusnahkan satu ton roti milk bun asal Thailand, pada Jumat, 8 Maret 2024. Roti itu hasil sitaan Bea Cukai Soekarno-Hatta dari 33 pelaku jastip.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Barang Impor Menuai Protes, Mendag: Ada yang Mengeluh itu Wajar

46 hari lalu

Pembatasan Barang Impor Menuai Protes, Mendag: Ada yang Mengeluh itu Wajar

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menanggapi maraknya protes terhadap aturan pembatasan barang impor yang boleh dibawa penumpang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Milk Bun 'Jastip' Asal Thailand Dimusnahkan, Sekarang Bawa Makanan dari Luar Negeri Dibatasi 5 Kg

49 hari lalu

Ribuan Milk Bun 'Jastip' Asal Thailand Dimusnahkan, Sekarang Bawa Makanan dari Luar Negeri Dibatasi 5 Kg

Bea Cukai Bandara Soeta memusnahkan 2.564 boks olahan pangan milk bun yang disita dari penumpang pesawat, kebanyakan barang jastip

Baca Selengkapnya

1 Ton Roti Viral Milk Bun dari Thailand Senilai Rp 400 Juta Dimusnahkan Bea Cukai, Apa Sebabnya?

50 hari lalu

1 Ton Roti Viral Milk Bun dari Thailand Senilai Rp 400 Juta Dimusnahkan Bea Cukai, Apa Sebabnya?

Bea Cukai Soekarno-Hatta bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM memusnahkan 2.564 buah roti milk bun asal Thailand.

Baca Selengkapnya