Marak Skimming, JK Minta Bank Tingkatkan Sistem Keamanan
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 20 Maret 2018 20:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara terkait dengan kasus pembobolan dana nasabah dengan modus skimming pada sejumlah bank akhir-akhir ini. Kalla menilai kasus itu murni tindakan kriminal dengan memanfaatkan kelemahan sistem teknologi informasi (IT) perbankan.
"Mereka (pelaku) memahami kelemahan IT yang ada, dan mereka membobolnya. Jadi kriminal, sangat murni kriminal," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Selasa, 20 Maret 2018.
Baca: Skimming Bank Mandiri di Surabaya, Dana Nasabah Rp 150 Juta Raib
Oleh karena itu, JK meminta kalangan industri perbankan lebih meningkatkan pengamanan sistemnya. Dia pun mendesak kepolisian segera menangkap semua pelaku.
Di sisi lain, menurut JK, bank yang nasabahnya menjadi korban harus segera bertanggung jawab. "Kalau terjadi kelemahan begitu, itu tanggung jawab bank masing-masing (bank). Berarti ada kelemahan di sistem yang perlu diperbaiki," ujarnya.
Seperti diketahui, modus kejahatan skimming dilakukan dengan memasang alat skimmer pada mesin ATM. Hal itu diduga dapat membaca data nasabah. Salah satu contohnya adalah tak kurang dari puluhan nasabah dari BRI Cabang Kediri, Jawa Timur, sebelumnya melaporkan berkurangnya saldo tabungan tanpa transaksi.
Untuk menguak kejahatan dengan modus skimming itu, kepolisian bekerja sama dengan Interpol. Pelaku yang tertangkap berasal dari mancanegara. Kepolisian merilis ada 64 bank yang terkena kasus kejahatan ini baik di Indonesia maupun luar negeri.