Menteri Pariwisata: Program 10 Bali Baru Dorong Pertumbuhan

Kamis, 15 Maret 2018 07:04 WIB

Wisatawan menikmati terbitnya matahari di Kawasan Obyek Wisata Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, 27 November 2017. Pengelola Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) optimistis mampu menyumbang pendapatan negara dari sektor pariwisata sebesar Rp20 miliar pada 2017, dari total penerimaan yang telah mencapai kisaran Rp 19 miliar. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengakui Bali masih menjadi primadona pariwisata sehingga kunjungan wisata hinga investasi di pulau itu berkembang amat pesat. “Kami akan dorong lewat program 10 Bali Baru yang mulai diberlakukan tahun 2018 ini,” ujar Arief di sela menghadiri Regional Investment Forum yang digelar Badan Kerjasama Penanaman Modal (BKPM) di Yogyakarta, Rabu, 14 Maret 2018.

Program 10 Bali Baru ini merupakan program pemerintah dalam mendongkrak destinasi wisata lain di Indonesia yang tak kalah eksotis dengan berbagai perbaikan infrastruktur, layanan, hingga promo.

Baca: Arief Yahya: Investasi Pariwisata Memang Kecil Untungnya, tapi...

Program ini difokuskan pada 10 destinasi seperti Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang Belitung, Candi Borobudur Jawa Tengah, Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur, Mandalika Nusa Tenggara Barat , Kepulauan Seribu, Morotai Maluku Utara, Wakatobi Sulawesi Tenggara, Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur dan Tanjung Lesung di Banten.

Kemenpar mencatat saat ini jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia meningkat telah sebesar 22 persen. Dari total kunjungan wisatawan itu, Bali masih memegang kunjungan tertinggi sebesar 40 persen dari total kunjungan wisatawan mancanegara. “Kami menargetkan 17 juta wisatawan asing berkunjung ke Indonesia tahun 2018 ini melalui program ‘10 Bali Baru’ itu,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Arief menuturkan, program 10 Bali Baru ini untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah yang memiliki destinasi favorit. DI Yogyakarta, misalnya, yang notabene masuk daerah pariwisata favorit, dari kunjungan wisatawannya tercatat hanya menyumbang satu persen dari total kunjungan wisatawan manca secara nasional. “Dari 14 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia hanya 1 persen saja di DIY, artinya hanya 125 ribu saja,” ujarnya.

Rendahnya wisatawan manca di DIY setelah ditelusuri karena DIY belum punya bandara memadai. “Kalau wisatawan manca ke Yogya repot, harus keliling dulu 30 menit di atas karena bandaranya tak mendukung, maka dari itu adanya bandara baru di Kulon Progo akan menyelesaikan persoalan itu,” ujar Menteri Arief.

Kementrian Pariwisata menargetkan paling tidak 2 juta wisatawan mancanegara bisa datang ke DIY dalam satu tahun saat bandara Kulon progo beroperasi 2019 nanti. Jika satu orang wisatawan asing saja menghabiskan sekitar US$ 1.000 saat berkunjung ke Yogya, maka selama setahun uang yang beredar di Yogya dan sekitarnya bisa mencapai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 26 triliun.

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

1 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

3 jam lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

4 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

5 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

6 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

14 jam lalu

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

Nusa Dua Bali jadi lokasi Asia Pacific Media Forum (APMF) 2024 dan The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment In Tourism in Asia Pacific 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

15 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

16 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

18 jam lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya