Bank BCA Kantongi Laba Rp 23,3 Triliun pada 2017

Jumat, 9 Maret 2018 08:02 WIB

CEO BCA Jahja Setiaatmadja di sela kegiatan Leadership Sharing Session 100 Bankir di Hotel J.W. Marriot Mega Kuningan, Jakarta Pusat, 28 November 2017. TEMPO Yohanes Paskalis Pae Dale

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk sukses mencatatkan pertumbuhan laba bersih sepanjang 2017. Dalam paparan kinerja Bank BCA, laba bersih yang berhasil dikantongi perusahaan sebesar Rp 23,3 triliun, naik 13,1 persen dibanding 2016 yang mencapai Rp 20,6 triliun.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan kinerja positif perusahaan didorong sejumlah faktor. Di antaranya tumbuhnya kredit dan dana pihak ketiga. "Profit BCA juga didukung efisiensi dan pembentukan cadangan kredit bermasalah yang lebih rendah," ucap Jahja di Jakarta, Kamis, 8 Maret 2018.

Pendapatan operasional BCA juga naik 6 persen dari posisi Rp 53,8 triliun pada 2016 menjadi Rp 57 triliun di 2017. Pendapatan bunga bersih emiten berkode saham BBCA ini tumbuh 4,1 persen menjadi Rp 41,8 triliun. Sedangkan pendapatan operasional lain tumbuh 11,5 persen menjadi Rp 15,1 triliun.

Baca: Travel Fair SIA-BCA Digelar, Ada Promo Cash Back Rp 1,5 Juta

Di segmen kredit, sepanjang 2017, portofolio BCA naik 12,4 persen yang mencapai Rp 468 triliun. Menurut Jahja, pertumbuhan itu ditopang oleh seluruh sektor.

Kredit korporasi BCA melesat 14,5 persen yang berada di posisi Rp 177,3 triliun pada akhir tahun lalu. Kredit konsumer pun ikut tumbuh 12,1 persen menjadi Rp 122,8 triliun. Khusus kredit konsumen, tutur Jahja, ada pertumbuhan pada kredit pemilikan rumah sebesar 14,2 persen menjadi Rp 73 triliun. Kredit konsumer pada kendaraan bermotor pun naik 10 persen menjadi Rp 38,3 triliun.

Advertising
Advertising

Begitu juga kartu kredit yang naik 6,9 persen menjadi Rp 11,5 triliun pada 2017. Sedangkan kredit komersial dan usaha kecil menengah tumbuh 10,3 persen menjadi Rp 167,5 triliun.

Adapun rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) BCA terjaga di angka 1,5 persen. Jahja menyatakan perusahaan tidak menargetkan secara khusus ihwal posisi pada 2018. Ia menilai angka NPL tidak bisa ditekan terus-menerus. "Yang penting bisa dikendalikan," ucapnya.

Tahun ini, Jahja enggan mematok target pertumbuhan laba BCA. Namun ia menuturkan kredit bisa ditingkatkan ke angka 12 persen. "Tahun ini masih konservatif proyeksi pinjaman," ujar Jahja.

Berita terkait

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

1 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

2 hari lalu

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) meluncurkan Bukti Bakti BCA untuk program sosial dan lingkungan. Nicholas Saputra menjadi duta.

Baca Selengkapnya

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

3 hari lalu

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.

Baca Selengkapnya

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

4 hari lalu

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.

Baca Selengkapnya

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

4 hari lalu

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

BCA dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 17,1 persen secara tahunan menjadi Rp 835,7 triliun para kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

5 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

6 hari lalu

Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

Kuasa hukum Sandra Dewi dan Harvey Moeis menyebutkan rekening yang diblokir oleh Kejagung biasa digunakan oleh kliennya untuk pinjaman bank.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

7 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Kartini, BCA Sediakan Kredit UMKM Perempuan Berbunga Rendah

8 hari lalu

Sambut Hari Kartini, BCA Sediakan Kredit UMKM Perempuan Berbunga Rendah

BCA menghadirkan program Kredit Multiguna Usaha khusus bagi perempuan pengusaha ataupun usaha yang memiliki mayoritas karyawan perempuan.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Orang Terkaya di Indonesia April 2024 versi Forbes, Prajogo Pangestu Tetap Jawara

11 hari lalu

Daftar 12 Orang Terkaya di Indonesia April 2024 versi Forbes, Prajogo Pangestu Tetap Jawara

Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya di Indonesia versi Forbes untuk April 2024. Hartono Bersaudara dan Dato Sri Tahir urutan berapa?

Baca Selengkapnya