Mendag Sebut Kebijakan Tarif Impor Baja Trump Bak Buah Simalakama

Rabu, 7 Maret 2018 19:44 WIB

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita ungkap pengakuan dosanya ketika ditanya lebih baik memilih menjadi petani atau pedagang beras.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyebut rencana kebijakan tarif impor baja 25 persen, yang akan diterapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, ibarat makan buah simalakama bagi Indonesia.

"Ibarat buah simalakama. Dimakan ibu mati, kalau tidak dimakan bapak mati. Kalau dikenakan biaya di sini, industri hilir protes. Tidak dikenakan biaya, industri hulu yang protes," katanya saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu, 7 Maret 2018.

Simak: Kebijakan Tarif Impor Baja Trump, Baja Cina Dikhawatirkan Serbu Indonesia

Seperti diketahui, akibat kebijakan itu, Cina, selaku produsen baja terbesar di dunia, yang juga mengirim baja ke Amerika, diperkirakan akan mencari pasar lain, seperti di negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia. Berdasarkan Data World Steel Association pada 2017, produksi baja Cina mencapai 831,7 juta metrik ton. Sebagian besar digunakan di dalam negeri, sementara yang diekspor 95 juta ton.

Menurut Enggar, dampak dari kebijakan itu ada dua, yakni baja Cina akan banjir ke mana-mana, termasuk ke Indonesia, dan tatanan ekonomi dunia akan berubah. Adapun langkah yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi, Enggar melanjutkan, bisa saja dengan kebijakan pengenaan bea masuk antidumping. Namun di lain sisi paket kebijakan Indonesia adalah post-border, di luar kawasan pabean.

Advertising
Advertising

"Jadi ibarat makan buah simalakama. Dampak langsungnya memang tidak besar, tapi dampak tidak langsungnya yang dikhawatirkan," ujarnya.

Enggartiasto menjelaskan, kebijakan yang akan diambil pemerintah untuk mengantisipasi banjirnya baja Cina ke Indonesia diserahkan sepenuhnya kepada Menteri Perindustrian. "Kita sudah kirim surat ke Menteri Perindustrian. Kewenangan beliau yang memutuskan rekomendasi apa yang akan diberikan," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani turut mengomentari rencana kebijakan Trump itu. Dia mengingatkan dampak buruk yang akan terjadi akibat perang dagang yang dilakukan Trump.

"Kalau sampai terjadi retorika untuk saling membalas dari sisi tarif. Sejarah dunia sudah menunjukkan, jika terjadi perang dagang, maka akan berdampak buruk bagi ekonomi dunia," tuturnya di Jakarta, Selasa, 6 Maret 2018.

Di internal pemerintahan Amerika sendiri, kebijakan ini masih menuai kontroversi. Terjadi perdebatan antara Trump dengan kongres dan senat negara Paman Sam itu. Bahkan Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih Gary Cohn mengundurkan diri pada Selasa, 6 Maret 2018, waktu setempat, karena Trump bersiap mengenakan tarif impor baja dan aluminium.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

17 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

2 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

2 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

3 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

3 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

5 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

5 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya