Tenaga Kerja Asing Dipermudah, Dede Yusuf Pertanyakan Monitoring

Rabu, 7 Maret 2018 15:36 WIB

10-nas-dedeYusuf-danaJaminanKesehatan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Dede Yusuf mempertanyakan kesiapan pengawasan pemerintah ihwal rencana mempermudah izin penggunaan tenaga kerja asing (TKA). Menurut dia, jumlah pengawas ketenagakerjaan saat ini hanya sekitar 1.600 orang.

"Apakah cukup dengan jumlah segitu? Dari Ditjen (Direktorat Jenderal) Pengawasan saja saat ini sudah kelabakan melakukan monitoring," katanya kepada Tempo, Rabu, 7 Maret 2018.

Dalam pengantar rapat kabinet terbatas beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar izin dan prosedur penggunaan TKA dipermudah. Menurut dia, urusan mengenai rencana pengajuan TKA, izin mempekerjakan TKA, hingga kartu izin tinggal terbatas bisa diselesaikan lebih cepat dan berbasis online serta terintegrasi antar-kementerian.

Simak: Jokowi Minta Kementerian Tak Asal Sweeping Tenaga Asing

Jokowi beralasan pasar tenaga kerja saat ini sudah lintas negara. Selain mengirimkan banyak buruh migran ke luar negeri, Indonesia juga membuka ruang bagi masuknya TKA dengan kualifikasi tertentu yang dibutuhkan dalam proses investasi. Sebab, untuk menjaga daya tarik investasi tumbuh tapi tidak sampai mengganggu penyerapan tenaga kerja lokal, Jokowi meminta penataan TKA dilakukan dengan baik.

Advertising
Advertising

Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengatakan salah satu langkah yang akan diambil terkait dengan mempermudah izin itu adalah menghapus syarat adanya rekomendasi dari kementerian atau lembaga tertentu. Namun Hanif menuturkan pemerintah juga akan memperketat pengawasannya.

Dede Yusuf melanjutkan, upaya pemerintah mempercepat proses birokrasi demi percepatan investasi perlu dihargai. Namun dia meminta upaya itu tidak menabrak aturan yang berlaku. "Sebaiknya, jika ada perpres (peraturan presiden) atau inpres (instruksi presiden), disesuaikan dengan aturan yang berlaku, lalu diteruskan ke permen (peraturan menteri)," ujarnya.

Dede berujar pemerintah juga harus selektif memberikan kemudahan bagi tenaga kerja asing dengan melihat jenis pekerjaannya. Menurut dia, pemerintah tetap harus memprioritaskan pekerja lokal untuk beberapa jenis pekerjaan. "Untuk level supervisor dengan skill tertentu bisa ditawarkan kepada asing. Ini hal yang ada di PP (peraturan pemerintah) sebelumnya," ucapnya.

Terakhir, politikus Partai Demokrat itu mengingatkan janji Presiden Jokowi untuk membuka 10 juta lapangan pekerjaan harus dipenuhi. "Tinggal kita lihat apakah investasi memberikan lapangan kerja lebih kepada warga Indonesia atau tidak," tuturnya.

Berita terkait

Cara dan Syarat Kerja Legal bagi Orang Asing di Indonesia

9 hari lalu

Cara dan Syarat Kerja Legal bagi Orang Asing di Indonesia

Ketahui cara dan syarat kerja legal bagi orang asing di Indonesia. Pastikan Anda memenuhi beberapa persyaratan yang sudah ditentukan. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

TPN Ganjar - Mahfud Sebut Hilirisasi Dimanfaatkan Tenaga Kerja Asing

3 Februari 2024

TPN Ganjar - Mahfud Sebut Hilirisasi Dimanfaatkan Tenaga Kerja Asing

Dewan Pakar TPN Ganjar - Mahfud, Sonny Keraf, mengkritik bahwa manfaat hilirisasi lebih dirasakan tenaga kerja asing.

Baca Selengkapnya

Luhut Bantah Tudingan Cak Imin: Tenaga Kerja Asing di Industri Hilirisasi Hanya 10-15 Persen

25 Januari 2024

Luhut Bantah Tudingan Cak Imin: Tenaga Kerja Asing di Industri Hilirisasi Hanya 10-15 Persen

Menteri Luhut Binsar Pandjaitan membantah tudingan Cawapres nomoro urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin soal dominasi tenaga kerja asing (TKA) di industri hilirisasi

Baca Selengkapnya

7 Fakta Smelter Nikel di Indonesia

3 Januari 2024

7 Fakta Smelter Nikel di Indonesia

Pada 24 Desember 2023, smelter nikel milik PT ITSS meledak dan menewaskan 13 orang. Berikut fakta-fakta smelter nikel di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PT IMIP Sebut Jenazah Korban Ledakan Tungku Smelter Sudah Diantar ke Rumah Keluarga

25 Desember 2023

PT IMIP Sebut Jenazah Korban Ledakan Tungku Smelter Sudah Diantar ke Rumah Keluarga

PT IMIP menyatakan jenazah korban ledakan tungku smelter di salah satu tenantnya PT ITSS telah diantarkan ke rumah keluarga korban.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Janji Batasi Tenaga Kerja Asing: Akan Bentuk Satgas Pengawasan

7 Desember 2023

Prabowo-Gibran Janji Batasi Tenaga Kerja Asing: Akan Bentuk Satgas Pengawasan

Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berjanji akan batasi tenaga kerja asing. Bentuk Satgas pengawasan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Blak-blakan ke Mahasiswa UI Saat Ditanya TKA Cina: Kamu Bisa Gantikan Nggak?

19 September 2023

Ganjar Pranowo Blak-blakan ke Mahasiswa UI Saat Ditanya TKA Cina: Kamu Bisa Gantikan Nggak?

Ganjar Pranowo memberikan respon saat isi kuliah di UI mengenai TKA Cina di Jawa Tengah dari protes warga setempat. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Soal Mandor Bule di IKN, Luhut: Karena Mereka Bekerja Cepat, Kita Harus Belajar

22 Juni 2023

Soal Mandor Bule di IKN, Luhut: Karena Mereka Bekerja Cepat, Kita Harus Belajar

Menteri Luhut blak-blakan soal alasan memilih orang asing atau bule untuk bertindak sebagai pengawas proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Pekerja Asing Menjadi Pengawas Proyek IKN, Anggota Dewan: Kita Bisa Kerjakan Sendiri

19 Juni 2023

Luhut Minta Pekerja Asing Menjadi Pengawas Proyek IKN, Anggota Dewan: Kita Bisa Kerjakan Sendiri

Anggota Komisi V DPR RI menolak usulan Menteri Luhut supaya tenaga pengawas pengerjaan proyek IKN diambil dari pekerja asing.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Luhut yang Pakai Mandor Bule di Proyek IKN, Ragukan Pekerja Lokal?

15 Juni 2023

Pro Kontra Luhut yang Pakai Mandor Bule di Proyek IKN, Ragukan Pekerja Lokal?

Luhut jelaskan alasan gunakan mandor Bule di proyek IKN untuk jaga kualitas. Namun, pengamat sebut banyak tenaga lokal yang kompeten.

Baca Selengkapnya