Di Depan Anggota HIPMI, Jokowi: Indonesia Harus Percaya Diri

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 7 Maret 2018 15:24 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersalaman dengan Presiden Sri Lanka Mithripala Sirisena dalam upacara penyambutan di Kolombo, Sri Lanka, 24 Januari 2018. Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Sri Lanka selama dua hari. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menekankan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan memiliki modal cukup untuk menjelma menjadi negara maju dalam waktu yang tidak lama. Hal itu disampaikan ketika membuka Sidang Dewan Pleno II dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) 2018 di Tangerang, Rabu, 7 Maret 2018.

Menurut Jokowi, kepercayaan diri menjadi modal utama untuk mendapatkan pengakuan dari negara lain, salah satunya dalam hal penciptaan iklim berusaha yang transparan dan nyaman.

"Indonesia sekarang ini semakin mendapat pengakuan internasional, mendapatkan kepercayaan terhadap reformasi ekonomi yang telah kita lakukan," ujar Jokowi.

Hal itu dibuktikan dengan adanya tiga lembaga pemeringkat investasi internasional yakni Fitch Ratings, Standards and Poor’s, dan Moody’s Investor Service yang memberikan rapor sangat positif terhadap iklim investasi Indonesia.

Peringkat investasi (investment grade) dan kemudahan berusaha di Indonesia memang meningkat cukup signifikan berdasarkan laporan terakhir. Laporan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) juga menempatkan Indonesia pada peringkat ke-72, atau naik sebanyak 19 tingkat dari posisi sebelumnya dalam hal kemudahan berusaha/berbisnis.

"Yang kedua, disurvei World Bank mengenai indeks kemudahan usaha (Ease of Doing Business). Pada 2014, kita berada pada peringkat 120 dan sekarang ini kita meloncat ke peringkat 72, atau naik 48 posisi. Tetapi, saya masih minta kepada Pak Menko (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) bahwa tahun ini kita harus berada di peringkat di bawah 50," tambahnya.

Advertising
Advertising

Bahkan, Jokowi juga menyebut Indonesia sudah masuk ke dalam kelompok sangat istimewa yakni Trillion Dollar Club. Kelompok ini merupakan hasil klasifikasi terhadap negara-negara yang memiliki nilai ekonomi sebesar US$1 triliun tiap tahunnya dan klasifikasi ini hanya terdiri dari 16 negara.

"Sering saya sampaikan kepada menteri maupun kepada duta besar, jangan sampai lupa kita sudah masuk ke dalam 16 besar itu. Lalu kita masih minta bantuan atau mendapatkan bantuan dari negara lain. Sudah saatnya sekarang Indonesia justru membantu negara-negara lain," ujarnya.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

7 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

10 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

14 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

17 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya