Kebijakan Tarif Impor Baja Trump, Baja Cina Dikhawatirkan Serbu Indonesia

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Martha Warta

Selasa, 6 Maret 2018 14:22 WIB

Ilustrasi Pabrik baja. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Jakarta -Rencana kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menetapkan bea masuk 25 persen terhadap baja, dikhawatirkan berdampak kepada negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution tak memungkiri baja Cina akan kemana-mana, termasuk ke Indonesia jika kebijakan itu nantinya diterapkan.

"Sekarang masih dibahas kebijakan itu (Trump). Tapi memang kalau nanti berjalan, mau tidak mau baja Cina akan kemana-mana termasuk ke Indonesia," kata Darmin Nasution saat ditemui di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada Selasa, 6 Maret 2018.

Baca: Pabrik Baja Karbon Morowali Beroperasi pada 2020

Seperti diketahui, akibat kebijakan itu, Cina, selaku produsen baja terbesar di dunia yang juga mengirim baja ke AS, diperkirakan akan mencari pasar lain seperti di negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia. Berdasarkan Data World Steel Association pada 2017, produksi baja Cina mencapai 831,7 juta metrik ton. Sebagian besar digunakan di dalam negeri, sementara yang diekspor sebesar 95 juta ton.

"Kapasitas baja dari Cina memang cukup banyak, yang eks Cina juga banyak. Tapi untuk saat ini, masih terlalu dini bereaksi. Kami rapat koordinasi dulu dengan dengan Menteri Perindustrian," kata Darmin.

Advertising
Advertising

Pada 2017 lalu, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan tentang pengetatan impor baja dan penambahan pabrik baja baru. Pemerintah telah memproyeksikan aliran baja impor tidak akan sebesar sebelumnya karena adanya regulasi dan kebijakan pemerintah tersebut.

Adanya pabrik baja baru, seperti PT Krakatau Osaka Steel (KOS) juga diperkirakan akan meningkatkan produksi dan pasokan baja dalam negeri. KOS memproduksi baja tulangan, baja profil (siku dan kaki), baja C (channel) dan flat bar dengan kapasitas 500 ribu ton per tahun. Produk yang dihasilkan tersebut dijual untuk memenuhi pasar dalam negeri.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

1 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

6 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

Sejumlah merchant makanan menawarkan ragam promo di pekan terakhir April 2024.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

7 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

8 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

8 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

9 hari lalu

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

Zulhas menyebut pabrik itu memproduksi sebanyak 3.608.263 batang baja seberat 27.078 ton.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

15 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

23 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya