Susi Pudjiastuti Memperkenalkan Konsep Susinisasi, Apa Itu?

Rabu, 28 Februari 2018 16:28 WIB

Penampilan Menteri Susi Pudjiastuti dengan kacamata hitam dan pakaian renang di atas "paddle board" dalam perlombaan adu kecepatan Festival Danau Sunter di Jakarta Utara, 25 Februari 2018. Festival tersebut untuk membuat danau-danau di Jakarta menjadi bersih dan terawat. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memiliki konsep berbeda, yang disebut dengan Susinisasi, yang telah diterapkan dalam sistem penganggaran di Kementerian Kelautan dan Perikanan dan diharapkan bisa menyebar ke lembaga negara lain. "Susinisasi itu poin yang simpel," kata Susi dalam acara bedah buku Laut Masa Depan Bangsa di kantornya, Jakarta, Rabu, 28 Februari 2018.

Susi menjelaskan, konsep Susinisasi diterapkan setelah dia merasa pusing mendengar sejumlah kata bersayap yang rancu digunakan dalam perumusan penganggaran Kementerian. Kata-kata itu di antaranya penguatan, pemberdayaan, dan harmonisasi. Dengan konsep Susinisasi, nomenklatur anggaran diharapkan menjadi lebih sederhana sehingga lebih mudah dipahami.

Baca: Susi Pudjiastuti: Buang Sampah di Danau Sunter Bakal Ditenggelamkan

Berdasarkan buku Laut Masa Depan Bangsa, poin-poin kebijakan anggaran Kementerian di bawah Menteri Susi di antaranya porsi 80 persen anggaran untuk keperluan pemangku kepentingan, seperti nelayan dan pelaku ekonomi perikanan lain. Barulah sisanya 20 persen digunakan untuk anggaran rutin Kementerian.

Poin lain dalam buku itu di antaranya memangkas anggaran biaya dinas dan rapat di luar kantor serta memperbaiki mekanisme dan memperketat pengawasan belanja barang melalui lelang. Dengan pengawasan melalui lelang, diharapkan tidak terjadi penggelembungan harga akibat harga satuan yang dibeli lebih mahal dari harga di pasaran.

Advertising
Advertising

Selanjutnya, Kementerian dinyatakan hanya ingin menerima utang yang bisa dipakai untuk investasi atau membeli aset. Sebelumnya, Susi menginginkan jajarannya benar-benar transparan dalam mengelola anggaran guna menyukseskan visi pembangunan kelautan dan perikanan secara nasional.

Susi melarang jajarannya melakukan tender-tender secara tertutup yang dapat berakibat program yang ada terganggu dan bermasalah. Selain itu, kalangan pengusaha diharapkan menjadi pihak yang patuh dengan regulasi dan transparan terhadap aset yang mereka miliki.

Lebih jauh, Susi Pudjiastuti berharap nelayan dapat membuat asosiasi yang dapat betul-betul memastikan ikan di kawasan perairan nasional hanya ditangkap warga negara Indonesia. "Mari bergerak bersama-sama karena waktu saya tidak banyak. Menteri itu jabatan politis dan rezim pemerintahan ada batasnya," ujarnya.

ANTARA

Berita terkait

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

32 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

32 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

33 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

8 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.

Baca Selengkapnya

Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

6 Februari 2024

Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

TPNPB-OPM menyatakan belum melepaskan pilot Susi Air lantaran pemerintah Indonesia dan pemerintah Selandia Baru belum mau berbicara dengan mereka.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok

6 Februari 2024

TPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membantah akan membebaskan pilot Susi Air besok

Baca Selengkapnya

Respons Susi Pudjiastuti soal Dugaan Suap SAP Jerman ke Pejabat KKP: Sedang Saya Cari Tahu

16 Januari 2024

Respons Susi Pudjiastuti soal Dugaan Suap SAP Jerman ke Pejabat KKP: Sedang Saya Cari Tahu

Susi Pudjiastuti buka suara soal dugaan suap dari SAP, perusahaan software berbasis di Jerman, kepada pejabat KKP.

Baca Selengkapnya

Laut Cina Selatan Disebut dalam Debat Capres, Tahukah Sekarang Bernama Laut Natuna Utara?

10 Januari 2024

Laut Cina Selatan Disebut dalam Debat Capres, Tahukah Sekarang Bernama Laut Natuna Utara?

Laut Cina Selatan disebut dalam debat capres lalu. Berikut alasan pemerintah Indonesia bersikeras menyebutnya sebagai Laut Natuna Utara.

Baca Selengkapnya