Rupiah Menguat, Terkerek Sentimen Calon Gubernur BI

Reporter

Bisnis.com

Editor

Anisa Luciana

Senin, 26 Februari 2018 17:52 WIB

Ilustrasi uang rupiah. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah pada akhir perdagangan Senin, 26 Februari 2018, menguat seiring dengan menurunnya yield surat utang AS dan prospek berlanjutnya kebijakan moneter Indonesia setelah Presiden Joko Widodo memilih Perry Warjiyo sebagai kandidat Gubernur Bank Indonesia.

Rupiah menguat sebesar 0,1 persen menjadi 13.657 per dolar AS setelah yield surat utang 10 tahun AS menurun 5 basis poin menjadi 2,87 persen pada Jumat lalu, 23 Februari 2018.

"Saya berharap tidak hanya kebijakan dalam hal stance moneter yang berlanjut, tetapi juga komitmen yang kuat untuk reformasi keuangan," kata Euben Paracuelles, Ekonom Nomura Holdings Inc. Singapura, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin, 26 Februari 2018.

Baca juga: Rupiah di Awal Pekan Ini Bakal Lanjutkan Tren Penguatan

Euben menilai Perry Warjiyo telah berperan penting dalam membentuk Bank Indonesia saat ini yang lebih kredibel dan transparan, terutama dalam beberapa tahun terakhir.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. Andry Asmoro mengungkapkan jika parlemen menyetujui Perry Warjiyo sebagai Gubenur BI mengantikan Agus Martowardojo, transisi kekuasaan dalam hal kebijakan bank sentral tidak akan sulit, terutama melihat latar belakang Perry di bidang riset moneter.

"Terlebih lagi, kami melihat kebijakan BI (Bank Indonesia) akan tetap independen karena keputusan kebijakan moneter merupakan keputusan bersama Dewan Gubernur dan tetap fokus pada stabilitas ekonomi," kata Andry pada kesempatan yang sama.

Sebelumnya, pergerakan nilai tukar rupiah awal pekan ini diprediksi masih akan melanjutkan tren apresiasi. Analis Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan rupiah memiliki peluang kenaikan. Namun, ucap dia, adanya pergerakan apresiasi dari dolar Amerika Serikat berpotensi mengganggu peluang kenaikan tersebut.

"Pergerakan rupiah kali ini diprediksi mampu melampaui target resisten yang mengindikasikan mulai adanya dorongan naik, meski terbatas," ujar Reza di Jakarta, Senin, 26 Februari 2018.

BISNIS

Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

26 menit lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

20 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

21 jam lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

2 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

2 hari lalu

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya