Kritik Swasembada Garam, Faisal Basri: Impor Tak Bisa Dihindari

Kamis, 22 Februari 2018 18:43 WIB

Akibat Krisis, Harga Garam di Pasar Tradisional Terus Naik. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi Universitas Indonesia, Faisal Basri mengkritik program swasembada garam yang selalu digembar-gemborkan oleh pemerintah. Faisal mengatakan, swasembaga garam di Indonesia juga seringkali tak berdasarkan data yang komprehesif.

Lebih jauh kata Faisal, swasembada juga tidak berkaitan langsung dengan rasa kedaulatan Indonesia. "Ekspor atau impor ini biasa. India yang produksi garamnya terbesar ke-3 di dunia, apakah tidak impor? Impor lah, mengingat beragam jenis garam itu," kata Faisal di Restoran Bebek Bengil, Menteng, Jakarta, Kamis, 22 Februari 2018.

Simak: Pemerintah Akan Permudah Impor Garam untuk Industri

Pernyataan itu disampaikan oleh Faisal dalam launcing dan diskusi buku berjudul diskusi "Hikayat Si Induk Bumbu, Jalan Panjang Swasembada Garam." Faisal Basri sendiri hadir sebagai salah satu penulis buku bersama Misri Gozan, guru besar Teknik Kimia Universitas Indonesia. Hadir pula dalam launcing dan diskusi buku tersebut adalah Daniel Johan, anggota Komisi Pertanian DPR, dan juga Direktur Jasa Kelautan, Kementerian Kelautan, Abduh Nurhidayat.

Menurut Faisal, opsi impor juga menjadi pilihan yang tak bisa dihindari. Sebab kebutuhan akan garam yang selalu naik, tidak selalu diimbangi dengan produksi dan ketersedian garam yang cukup terutama pada sektor industri.

Advertising
Advertising

"Kalau dilihat dari gambaran sekarang, yang realistis adalah memenuhi kebutuhan garam rumah tangga dan industri dengan fleksibilitas. Jadi jangan swasembada yang dikunci, karena swasembada jadi ngga boleh impor," kata dia.

Faisal juga mengatakan, kendala produksi juga terjadi akibat banyak sekali lahan-lahan pantai saat yang lebih banyak digunakan sebagai turisme dibandingkan untuk produksi garam.

Anggota Komisi Pertanian DPR RI, Daniel Johan juga mengatakan bahwa tidak semua hal harus swasembada. Apalagi, kata dia, garam bukanlah produk unggulan.

Sebab, kata Daniel, hal ini mengingat Indonesia adalah negara tropis. "Karena kita negara tropis, sehingga menjadikan udara lembab ditambah lagi curah hujan tinggi," kata Daniel.

Menurut Daniel, curah hujan yang tinggi tersebut menyebabkan produksi garam Indonesia menjadi rendah. Termasuk menyebabkan kualitas garam juga rendah.

Daniel juga berujar hal ini wajar lantaran antara produksi yang dihasilkan dengan kebutuhan tersebut tidak seimbang. Dia menyampaikan bahwa lahan produksi garam di Indonesia ada sekitar 200 ribu hektar dengan produksi rata-rata mencapai 2,6 juta ton. Sedangkan kebutuhan tiap tahun garam di Indonesia tersebut mencapai 4 juta ton, dengan rincian 2,2 juta ton untuk industri dan sisanya 1,8 juta ton untuk konsumsi.

Berita terkait

Terkini Bisnis: Ekonom Sepakat dengan Kritik Faisal Basri terhadap Menteri yang Bersaksi di Sidang MK, Puncak Arus Balik Lebaran

13 hari lalu

Terkini Bisnis: Ekonom Sepakat dengan Kritik Faisal Basri terhadap Menteri yang Bersaksi di Sidang MK, Puncak Arus Balik Lebaran

Yusuf Wibisono turut mengkritik menteri Muhadjir Effendy yang mengklaim tidak ada pengaruh bansos terhadap perolehan suara Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Dukung Kritik Faisal Basri terhadap 3 Menteri yang Bersaksi soal Politisasi Bansos di MK

13 hari lalu

Ekonom Dukung Kritik Faisal Basri terhadap 3 Menteri yang Bersaksi soal Politisasi Bansos di MK

Yusuf Wibisono menilai pendapat ketiga menteri di hadapan majelis hakim MK mengecewakan publik.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

15 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

15 hari lalu

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.

Baca Selengkapnya

4 Pernyataan Faisal Basri Saat Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK, Termasuk Politik Gentong Babi ala Jokowi

25 hari lalu

4 Pernyataan Faisal Basri Saat Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK, Termasuk Politik Gentong Babi ala Jokowi

Ekonom senior UI Faisal Basri jadi ahli dalam sidang sengketa Pilpres di MK. Setidaknya ada 4 poin yang ia tegaska,. termasuk politik gentong babi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri di Sidang Sengketa Pilpres: Dari Pork Barrel hingga Sebut Sederet Nama Menteri Jokowi

28 hari lalu

Faisal Basri di Sidang Sengketa Pilpres: Dari Pork Barrel hingga Sebut Sederet Nama Menteri Jokowi

Faisal Basri mengatakan politik gentong babi di Indonesia lewat program bansos. Ekonom senior UI itu juga menyebut sederet nama menteri Jokowi.

Baca Selengkapnya

Di Sidang MK, Faisal Basri Sebut BLT El Nino Diperpanjang Hanya untuk Kepentingan Elektoral

28 hari lalu

Di Sidang MK, Faisal Basri Sebut BLT El Nino Diperpanjang Hanya untuk Kepentingan Elektoral

Ekonom senior UI Faisal Basri mengungkapkan alasan bantuan langsung tunai atau BLT El Nino diperpanjang dalam sidang sengketa Pilpres di MK.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Impor 3 Juta Ton Beras untuk Antisipasi Pilpres Putaran Kedua

28 hari lalu

Faisal Basri Sebut Impor 3 Juta Ton Beras untuk Antisipasi Pilpres Putaran Kedua

Ekonom senior UI Faisal Basri menyoroti impor beras dan kaitannya dengan Pilpres dalam sidang di Mahkamah Konstitusi hari ini.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Soroti Politik Gentong Babi di Sidang Sengketa Pilpres

28 hari lalu

Faisal Basri Soroti Politik Gentong Babi di Sidang Sengketa Pilpres

Faisal Basri menyebut politik gentong babi di Indonesia, berbeda dengan di Amerika. Di Indonesia lewat program bansos.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri hingga Mantan Dirjen Otonomi Daerah Djohermansyah Jadi Saksi Ahli Kubu Anies di Sidang MK

28 hari lalu

Faisal Basri hingga Mantan Dirjen Otonomi Daerah Djohermansyah Jadi Saksi Ahli Kubu Anies di Sidang MK

MK memeriksa saksi dan ahli yang diajukan oleh kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam sidang sengketa Pilpres hari ini.

Baca Selengkapnya