Ini Prospek Saham Waskita Karya Setelah Banyak Kecelakaan Proyek

Rabu, 21 Februari 2018 19:59 WIB

Suasana pengerjaan pembangunan Tol Becakayu di kawasan Kalimalang, Jakarta, 7 November 2017. Saat ini, kontraktor yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk, sedang merampungkan Seksi 1A mulai dari Kampung Melayu-Cipinang Muara, sepanjang 3,5 kilometer. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk ditutup melemah pada posisi 2.940 pada perdagangan hari ini, Rabu, 21 Februari 2018. Saham emiten berkode WSKT ini tercatat menurun 110 poin atau 3,61 persen setelah dibuka pada level 3.050 pada pembukaan perdagangan tadi pagi.

Tercatat ada 49,74 juta saham yang diperdagangkan dalam 6.358 kali transaksi perdagangan dengan nilai Rp 146.81 miliar.

Kendati bergerak memerah selama dua hari terakhir, pelemahan ini disebut bukan lantaran terjadinya kecelakaan bekisting pierhead Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu) yang berujung pada dihentikannya proyek konstruksi tersebut. Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan turunnya harga saham WSKT sebagai koreksi wajar.

"Selain sektor konstruksi, terdapat sektor-sektor lain ada yang mengalami koreksi sehat. Wajar hal ini disebabkan oleh faktor terkoreksinya IHSG sejak kemarin lalu setelah penguatan signifikan," kata Nafan.

Simak: 7 Kecelakaan Proyek Waskita Karya di 6 Bulan Terakhir

Advertising
Advertising

Nafan mengatakan, pergerakan saham Waskita dalam enam bulan terakhir juga tak menunjukkan adanya kontribusi sejumlah kecelakaan yang dikerjakan perusahaan pelat merah tersebut. Saham Waskita memang tercatat mengalami penurunan pada bulan September hingga Oktober 2017. Harga saham Waskita turun ke zona merah menyentuh level terendah pada posisi 1.775.

Sebagai catatan, pada September dan Oktober 2017 lalu juga terjadi kecelakaan pada proyek konstruksi yang dikerjakan Waskita dan anak usahanya. Kecelakaan tersebut yakni ambruknya girder Tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) dan Pasuruan Probolinggo.

Kendati begitu, Nafan berpendapat sentimen negatif tersebut tidak memengaruhi pergerakan harga saham Waskita. Dia berujar, justru tampak bullish tren pada daily chart pergerakan harga saham Waskita.

"Perhatikan pada Oktober 2017 lalu bahwa pergerakan harga sudah mulai membentuk fase akumulasi dalam rangka membentuk pola uptrend ke depannya. Dan pada akhirnya pergerakan uptrend sudah terjadi hingga saat ini," kata Nafan.

Dia melanjutkan, pasar tidak terlalu merespons sebab secara umum para pelaku masih wait and see. Nafan memperkirakan momen moratorium dari pemerintah ini akan dimanfaatkan Waskita Karya untuk melakukan evaluasi demi meningkatkan kualitas pengerjaan proyek-proyek infrastruktur mereka ke depannya.

"Jika sentimen positif ada, maka mereka akan kembali mengakumulasi. Apalagi kita masih menantikan hasil kinerja laporan keuangan kuartal empat 2017 emiten-emiten konstruksi. Proyeksi kami tetap positif," kata Nafan.

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

1 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

10 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

11 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya